Thursday, March 20, 2014

Ritual di Kali Ketonggo Para Caleg DPRD Ngawi

Menanggapi pemberitaan di media online dan telah menyebar melalui media sosial dengan judul "Ritual di Kali Ketonggo Para Caleg DPRD Ngawi"

Tidak ada setan yang masuk neraka, yang dimasukan jahanam adalah manusia dan jin yang melakukan kezaliman dalam tingkatan kekafiran dan kemusrikan. Melakukan kekafiran dan kemusrikan lebih mudah dilakukan oleh seseorang daripada berzina dan perselingkuhan yg tidak dilakukan secara terang-terangan, tetapi kekafiran bisa dilakukan di mana-2, di kuburan, hutan, laut, sungai dan ditempat yg sunyi, bahkan di masjid atau di depan ka'bah atau di depan kuburan Nabi saw yang berdampingan dengan raudhah al-jannah dengan mohon kepada selain Allah SWT atau dengan cara yang salah. "Falaa tad'u ma'allahi ilahan akhar...", minta dan mohon kepada selain Allah SWT adalah termasuk kafir karena bukan pemilik dari alam semesta ini.

Setan sebagai anak cucu iblis sudah bersumpah akan mengacau, merusak dan menjerumuskan anak cucu Adam as kedalam kezaliman dari yang paling kecil s/d kekafiran dan kemusrikan tanpa pandang bulu, apakah bulunya ditutup jilbab, surban, jubah atau rambut dan jenggotnya dibiarkan memanjang sampai ke dadanya.

Saya pernah mendengar dari teman dalam suatu pengajian dan diskusi : ada seorang tokoh nasional lulusan program doktor dari timteng yang mengatakan : "jangan menyebut orang yang tidak beragama islam sebagai kafir, bahkan saya memiliki gambar dari sebuah majalah tahun 1997, seorang kiai besar yang diruwat oleh bangsawan keraton Solo di dekat sebuah situs di tepi laut di daerah Klaten, menghadap ke selatan, kiblatnya Nyi Roro Kidul. "Laqod khaqqol qaulu alaa aksarihim fahum laa yu'minun". Demi sungguh-2 ketentuan-Ku, bahwa sebagian besar manusia tidak akan beriman (36:7).

Yang beragama islam ada 1,3 milyar dari 7,5 milyar penduduk dunia, berapa yang benar-2 beriman, perhatikan hadis ini : "Mal muslimuna fil kuffari illa ka sya'ratin abyadh fii tsaurin aswad" (HR.Muslim). Perbadingan orang islam yang akan masuk surga adalah seperti sepotong rambut putih pada tubuh seekor sapi jantan yg berambut hitam.

Terjadinya hal ini adalah dikarenakan kebodohan dalam memahami Al-Quran dan sunah, bercampur aduknya budaya lokal dan sinkritisme, masuknya pikiran skuler barat dan filsafat yunani, hindu, buda, majusi, nasrani, yahudi dll. yang masuk ke dalam pikiran mereka tanpa ada filter ilmu Ilahiah, pikiran mereka berkeliaran ke mana-2 dengan dasar rasionalis , tetapi hakekatnya adalah terdorong oleh hawa nafsu. Kezaliman yang berupa tindakan dan pemikiran itu terjadi karena kebodohan dengan meninggalkan petunjuk dan hidayat alquran, : "...Balittaba'alladina zolamu ahwa'ahum bighoiri ilmin..."(30:29). Siapapun akan terjerumus ke dalam kezaliman  karena mengikuti dorongan nafsu yang tidak terkendali oleh ilmu Ilahiah.
Banyak intelektual islam yang terjerumus kedalam akidah yang sesat. Seorang sufi  besar dan terkenal seperti Muhyiddin ibnu Arabi (628 H.) sangat besar pengaruhnya di dunia islam seperti pemikiranya tentang Nur Muhammad yang menyusup ke dalam bacaan-2 di kampung-2, semua agama adalah sama karena sama-2 menyembah Tuhan, pikiran tentang wihdatul wujud, alam semesta ini adalah qodim dll. pikirannya yang sesat dan menyesatkan orang lain, bukunya "fushushul hikam" pernah diajarkan di UIJ program doktor oleh DR. lulusan sebuah universitas di Arab Saudi.

Yang terpenting bagi umat islam indonesia yang kebanyakan miskin harta dan pasti miskin ilmu yang benar apalagi ilmu Ilahiah adalah meningkatkan pendidikan akidah, akhlak dan hukum amali yang benar dan haq, secara ikhlas tanpa memungut biaya yang memberatkan kepada kaum dhuafa',  "...Qul laa as'alukum alaihi min ajrin in ajria illa alallahi..." Beritahukan kepada pengikutmu hai Muhammad ! : "Aku tidak minta bayaran kepada kamu semua bagi tugas dakwahku ini, bayaranku  adalah dijamin oleh Allah SWT..".

Wallahu a'lam bi kulli niyati  waa a'mali...

No comments:

Post a Comment