Menanggapi pemberitaan di media online dan telah menyebar melalui media sosial dengan judul "Ritual di Kali Ketonggo Para Caleg DPRD Ngawi"
Tidak ada setan yang masuk neraka, yang dimasukan
jahanam adalah manusia dan jin yang melakukan kezaliman dalam tingkatan
kekafiran dan kemusrikan. Melakukan kekafiran dan kemusrikan lebih mudah
dilakukan oleh seseorang daripada berzina dan perselingkuhan yg tidak dilakukan
secara terang-terangan, tetapi kekafiran bisa dilakukan di mana-2, di kuburan,
hutan, laut, sungai dan ditempat yg sunyi, bahkan di masjid atau di depan
ka'bah atau di depan kuburan Nabi saw yang berdampingan dengan raudhah al-jannah
dengan mohon kepada selain Allah SWT atau dengan cara yang salah. "Falaa
tad'u ma'allahi ilahan akhar...", minta dan mohon kepada selain Allah SWT
adalah termasuk kafir karena bukan pemilik dari alam semesta ini.
Setan sebagai anak cucu iblis sudah bersumpah
akan mengacau, merusak dan menjerumuskan anak cucu Adam as kedalam kezaliman
dari yang paling kecil s/d kekafiran dan kemusrikan tanpa pandang bulu, apakah
bulunya ditutup jilbab, surban, jubah atau rambut dan jenggotnya dibiarkan memanjang
sampai ke dadanya.
Saya pernah mendengar dari teman dalam suatu pengajian dan
diskusi : ada seorang tokoh nasional lulusan program doktor dari timteng yang
mengatakan : "jangan menyebut orang yang tidak beragama islam sebagai kafir,
bahkan saya memiliki gambar dari sebuah majalah tahun 1997, seorang kiai besar
yang diruwat oleh bangsawan keraton Solo di dekat sebuah situs di tepi laut di daerah
Klaten, menghadap ke selatan, kiblatnya Nyi Roro Kidul. "Laqod khaqqol
qaulu alaa aksarihim fahum laa yu'minun". Demi sungguh-2 ketentuan-Ku, bahwa
sebagian besar manusia tidak akan beriman (36:7).
Yang beragama islam ada 1,3 milyar dari 7,5 milyar
penduduk dunia, berapa yang benar-2 beriman, perhatikan hadis ini : "Mal
muslimuna fil kuffari illa ka sya'ratin abyadh fii tsaurin aswad" (HR.Muslim).
Perbadingan orang islam yang akan masuk surga adalah seperti sepotong rambut putih
pada tubuh seekor sapi jantan yg berambut hitam.
Terjadinya hal ini adalah dikarenakan kebodohan dalam
memahami Al-Quran dan sunah, bercampur aduknya budaya lokal dan sinkritisme, masuknya
pikiran skuler barat dan filsafat yunani, hindu, buda, majusi, nasrani, yahudi
dll. yang masuk ke dalam pikiran mereka tanpa ada filter ilmu Ilahiah, pikiran
mereka berkeliaran ke mana-2 dengan dasar rasionalis , tetapi hakekatnya adalah
terdorong oleh hawa nafsu. Kezaliman yang berupa tindakan dan pemikiran itu terjadi
karena kebodohan dengan meninggalkan petunjuk dan hidayat alquran, : "...Balittaba'alladina
zolamu ahwa'ahum bighoiri ilmin..."(30:29). Siapapun akan terjerumus ke
dalam kezaliman karena mengikuti dorongan nafsu yang tidak terkendali
oleh ilmu Ilahiah.
Banyak intelektual islam yang terjerumus kedalam akidah yang sesat. Seorang
sufi besar dan terkenal seperti Muhyiddin ibnu Arabi (628 H.) sangat
besar pengaruhnya di dunia islam seperti pemikiranya tentang Nur Muhammad yang
menyusup ke dalam bacaan-2 di kampung-2, semua agama adalah sama karena sama-2
menyembah Tuhan, pikiran tentang wihdatul wujud, alam semesta ini adalah qodim
dll. pikirannya yang sesat dan menyesatkan orang lain, bukunya "fushushul
hikam" pernah diajarkan di UIJ program doktor oleh DR. lulusan sebuah
universitas di Arab Saudi.
Yang terpenting bagi umat islam indonesia yang
kebanyakan miskin harta dan pasti miskin ilmu yang benar apalagi ilmu Ilahiah
adalah meningkatkan pendidikan akidah, akhlak dan hukum amali yang benar dan haq,
secara ikhlas tanpa memungut biaya yang memberatkan kepada kaum dhuafa', "...Qul laa as'alukum alaihi min ajrin in
ajria illa alallahi..." Beritahukan kepada pengikutmu hai Muhammad ! :
"Aku tidak minta bayaran kepada kamu semua bagi tugas dakwahku ini, bayaranku
adalah dijamin oleh Allah SWT..".
Wallahu a'lam bi kulli niyati waa a'mali...
No comments:
Post a Comment