Tuesday, September 2, 2014

Manusia Sebagai Titisan Allah Dalam Al Quran dan Hadits

Titisan berarti rembesan atau limpahan dan pemberian secara halus yang diterima oleh seseorang dari Allah secara yakin.

عن ابي هريرة ر.ع قال قال رسول الله ص.م.إن الله تعالي قال: من عادي لي ول سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها ولإإن سألني لأعطينه ولإإن استعاذني لإلأعيذنه رواه البخازي 

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: Sesungguhya Allah berfirman: "Barang siapa yang memusuhi kakasih-Ku, maka Aku akan memeranginya. Suatu perbuatan yang dilakukan hamba-Ku yang paling Aku senangi ialah amalan fardu yang diwajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku yang selalu melakukan amalan sunnah, maka Aku selalu menyintainya.Dan apabila Aku menyintainya, maka Aku menjadi alat pedengaran yg dipergunakan untuk mendengarnya, menjadi matanya yang dipergunakan untuk melihatnya, menjadi tangannya yang dipergunakan untuk memukulnya dan menjadi kakinya yang dipergunakan untuk berjalan. Dan apabila dia meminta kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya dan apabila dia minta perlindungan, maka Aku akan melindunginya. (متن الآربعين النوويه : الثامن والثلآثون).

Maqom seseorang yang berada dalam kondisi seperti yang terkandung dalam hadits ini, adalah benar dalam kondisi "ikhsan" seakan-akan melihat Allah dalam perjalanan ibadahnya; mahdhoh atau ghairu mahdhoh, atau makrifat billahi. Dalam istilah tasawuf disebut "fana' atau baqo'", dalam arti aku tidak melihat sesuatu selain Allah atau aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah saja yang menguasai.

Pengertian ini bukan berarti seperti manunggaling kawula gusti dalam keyakinan Kristiani atau hululnya Husen bin Mansyur Al Halaj (w.309 H) dan bukan akidah "wihdatul wujud", model pemikiran Muhyiddin Ibnul Arabi (w.638 H) yang meyakini: bahwa alam semesta pada hakekatnya adalah wujud Allah.

Memahami makna hadits qudsi diatas ialah meyakini bahwa segala sesuatu di alam semesta, dari bagian atom yang paling kecil sampai planet yang paling besar seperti arasy, seluruhnya adalah sudah didesain, dipola/tashwir dan diciptakan oleh Allah, termasuk seluruh anggota dan jaringan tubuh manusia. 

Orang- orang yang tergolong dalam kelompok ini ialah mereka yang hatinya bergetar ketika mengingat kekuasaan dan kebesaran Allah, dan bertambah iman dan keyakinannya ketika memahami tanda-tanda keagungan Allah di alam semesta melalui Al Quran.(QS.8:2-4).

Orang-orang yang meyakini, bahwa Allah adalah sebagai Tuhan yang mengatur segala macam aspek kehidupanya dan istiqomah, disiplin dan tertib dalam mengamalkan nilai-nilai keagamaannya, akan selalu mendapat dukungan dan dorongan Malaikat untuk tidak terjerumus ke dalam kesedihan dan rasa takut, dirangsang untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (QS.41:30-31). 

Dua ayat dibawah ini akan menguatkan pemahaman tentang "titisan Tuhan" di atas:

  فلم تقتلوهم ولكن الله قتلهم وما رميت اذ رميت ولكن الله رمي.. (٨:١٧)
قاتلوهم يعذبهم الله بايديكم ويخزهم وينصركم عليهم ويشف صدور قوم موءمنين (٩:١٤)

Bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuhnya, dan bukan kamu yang melemparkan debu kepada mereka, akan tetapi Allah yang melemparkanya...
Bunuhlah mereka, Allah menghukum mereka dengan perantaraan tangan kamu, Allah menghinakan mereka, menolong kamu untuk mengalahkan mereka dan memberikan kepuasan hati orang-orang mukmin.