Tuesday, December 23, 2014

MENJAWAB RAMAINYA WACANA PARA PENYEMANGAT ISLAM MENGHADAPI HARI NATAL DAN TAHUN BARU

Menjelang datangnya tahun baru Masehi yang didahului oleh hari "Natal" yang diduga sebagai hari kelahiran Isa al Masih "anak Tuhan", menurut keyakinan Kristiani, muncul tanggapan dan pendapat yang tidak terhitung jumlahya dari tokoh muslim Nasional dan Internasional tentamg menghormartan dan ucapan "Selamat Natal".

Ada yang membolehkan dan tidak mempermasalahkan, disamping ada yang mengharamkan dan mengkafirkan.

Di Mesir, seperti Syekh Yusuf Alqordhowi, Syekh Mustofa Azzarqa di Suria membolehkan mengucapkan Natal atau ucapan selamat kepada umat yang beragama lain, dan hal itu menjadi tradisi di Timteng, seperti yang dikatakan oleh Quraish Shihab sebagai basa basi dalam pergaulan masyarakat.

Ucapan "Selamat Natal" atau ucapan semakna dengan itu yang disampaikan kepada pemeluk agama selain Islam adalah haram, menurut pendapat ustadz Yusuf Mansyur yang menganalogikan islam dengan agama lain seperti hubungan kambing dengan sapi dst...

Ucapan "Selamat Natal", bisa menjadikan seseorang kafir, kata buya Yahya dari Cirebon.
Apabila diamati secara cermat berdasarkan filsafat hukum amali - fiqih - dengan kaidah ushul fiqih:

الأصل في الأشياء الإباحه ما لم يدل الدليل علي  تحريمه

Asal usul sesuatu, barang atau perbuatan adalah boleh dilakukan - mubah - selama tidak ada hukum yang mengharamkanya.

Di dalam Al Quran dan Sunah, tidak ada teks yang menunjukan larangan pengucapan "Selamat Natal" itu, baik secara manshus atau zahir (ushlul mutakallimin), atau secara ibarat, isyarat atau uqtudha' (ushulul hanafiyah).

Islam pada dasarnya adalah disyariatkan oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia dan jin yang memiliki kualitas kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda, agar mereka menyatu dalam

 "كلمة سواء بننا وبينكم  ان لآ نعبدإلآ.الله

Muhamad ibnu Abdillah SAW diutus sebagai rasul terakhir kepada seluruh umat manusia dengan tugas menyampaikan rakhmat Allah yang tidak terbatas aspeknya, material/fisik, intelektual dan penakaran akal pikiran, emosional, kejiwaan dan spiritual (Q.21:107).
Untuk tugas itu, Muhammad SAW sebagai utusan Allah diberi kemampuan untuk mengatur dan menyeimbangkan tiga kekuatan tersebut: intelektual, emosional dan spiritualnya sebagai bekal penyiaran dan penyebaran syariat islam, agama yang penuh dengan tasamuh dan toleransi, tidak eklusif dan ekstrim, tidak bengis dan kasar (Q.2:159).

Hal ini terbukti dalam perjalanan sirah Nabi SAW., ketika melaksanakan shalat dalam keadaan sujud dia ditimbuni kotoran unta, jalan ke masjid dipasang kayu-kayu berduri, tetapi dengan sikap yang bijaksana, beliau menbalasnya dengan do'a: "Semoga Allah memberi petunjuk kepad kaumku, karena mereka belum mengetahui kebenaran. Ketika Malaikat yang menjaga gunung-gunung di Makkah mengatakan kepada Nabi, dia menjawab: "biarkan mereka hidup yang akan melahirkan anak-anak yang beriman.

Terhadap orang kafir Quraisy yang sangat keras memusuhi dan bahkan berusaha membunuhnya, Nabi SAW berdo'a:

اللهم إهد قزيشا فإن عالمها يملأ طباق الأرض علما اللهم كما ادقتهم عذابا فأدقهم نوالآ رواه ابي خطيب وإبن عساكر عن أبي هريره ( الجامع الصغير ١:٩٣)

Ya Allah ! berilah petunjuk kepada orang Quraisy, karena orang pintar di antara mereka telah menyebar ke seluruh dunia. Ya Allah, sebagaimana sebagian dari mereka telah Engkau siksa, maka anugerahkan kepadanya pemberian yang bermakna.

Nabi pembawa rahmat bagi seluruh kehidupan, manusia, jin, binatang, nabati dan lingkungan hidup yg mesti diikuti jejak dan langkahnya.(Q.33:21), pernah berhubungan akrab dengan raja-raja kafir, majusi dan kristen: Muqoiqus, Negus dan Heracleus, berhubungan dengan mereka melalui surat suratnya yang berisi ucapan selamat dan mendoakan mereka yang berbeda agama dan keyakinanya, surat itu berisi: 

بسم الله الرحمن الرحيم من محمد رسول الله إلي هرقل عظيم الروم.سلآم علي من إتبع الهدي أما بعد : فإني أدعوك بدعاية الإسلآم أسلم تسلم وأسلم يؤتك الله أجرك مرتين فإن توليت فإن عليك إثم الأرسيين.رواه مسلم عن إبن عباس عن أبي سفيان ( ص مسلم.٢:٩١)

Surat ini dari Muhammad Rasulullah, kepada Heracleus, Raja Romawi. Keselamatan bagi orang yg nengikuti petunjuk Allah, selanjutnya: "aku megajakmu dengan panggilan islam - kalimat syahadat -, masuklah islam, engkau akan menjadi selamat, dan Islamlah, maka Allah akan memberi pahala dua kali lipat, dan apabila kamu menolak, maka engkau akan berdosa seperti dosanya para petani.

Secara qoth'i - pasti - hadits-hadits di atas memberi petunjuk - hidayat - kepada kita berdasarkan "isyarat lafalnya", dilalatul isyarat, agar supaya berhubungan dengan seluruh lapisan masyarakat yang majmuk dan tidak setara dengan ucapan tindakan, sikap dan akhlak yang telah dicontohkan oleh Nabi.

Mengucapkan selamat natal yang disertai niat yang sah secara Islami dan Ilahiyah, dengan tujuan mendoakan mereka yang "maghdhubi dan dzallin" menjadi sadar atas kesesatan dan kekeliruanya, agar mereka meninggalkan keyakinan agama yang belok itu.

Saya yakin, toleransi yang dilakukan oleh ustadz Arifin Ilham terhadap tetangganya yang kristen dengan dua anaknya yang menjadi penyanyi gereja, yang akhirnya menjadi muslim, adalah mengaplikasikan konsep dan teori dakwah Nabi.

والله آعلم بالصواب

Sunday, November 23, 2014

Fitrah (Lanjutan)

Menyambung tanya jawab dengan salah seorang akhi yang sebelumnya saya sampaikan sebelumnya dalam bahasan "Fitrah" :

Penanya: 
Jazakalloh Pak... jadi maknanya Fitrah hidup manusia yang diberikan Allah SWT itu adalah manusia tersebut pada dasarnya Hidupnya Beriman, Mempunyai manfaat bagi orang lain, Berkecukupan dan Hidupnya Bahagia dan Selamat di Dunia dan di akhirat... berarti org yang hidupnya Tidak bahagia, Tidak berkecukupan dan tidak mempunyai manfaat ada yang salah atau keliru dalam perjalanan hidup mreka.. benar gak pak... mohon kasih saya referensi Ayat Al-Qur'an dan Hadist yang berkaitan dengan itu... dan bagaimana keadaan yang demikian korelasinya terhadap takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT... Jazakalloh

Jawaban: 
Tujuan hidup manusia adalah sebagai khalifah yang harus membangun kehidupan yang harmonis di dunia ini dan di akhirat nanti (Q,2:30,51:56). Untuk perjuangan itu, Allah membekali manusia dengan penciptaan yang sangat sempurna: jasmani yang sehat dan ruhani yang komplit, berupa kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, baca: 87:1-3, Sucikanlah Tuhanmu Yang Maha Tinggi (Kekuasaan dan Ilmu-Nya), Dia Yang Mencptakan segala sesuatu dari yang paling kecil s/d yang paling besar secara sempurna. Dia Yang telah menentukan ukuran dan ketentuan segala sesuatu -qodho dan qodar- serta memberi petunjuk dan metode -hidayat- untuk mengaturnya.

Allah sebagi Penguasa Tunggal alam semesta ini, memberi jaminan dan garansi bagi penghuni suatu ligkungan, secara idividu atau komunal yang beriman dan bertaqwa, akan menggapai berkah dari langit dan bumi- dari semua area dan cara yang mereka pahami, akan tetapi, karena mereka itu tidak menggunakan hidayat-Nya, maka akibatnya mereka adalah tersiksa dengan penderitaan, kemelaratan, kemiskinan dan penindasan orang lain (Q,7:96).

Iman sebagai dentitas ketakwaan yang dikehendaki oleh Allah, adalah tidak identik dengam "orang Islam". Beriman tidak cukup hanya bergantung kepada tiangnya iman yang hanya 6 saja. Dalam hadits sahih Al Bukhari disabdakan oleh Rasulullah Saw :

الإيمان بضع وستون شعبة والحيأ شعبة من الإ يمان رواه البخاري

Cabang cabang iman itu, lebih dari 60 bagian.

Mayoritas umat islam di dunia ini tertinggal jauh dari umat dan bangsa lain, terutama di Asia, Afrika dan mereka yang beremigran ke negara lain. Sebab utamanya, adalah karena kurangnya penguasaan sains dan teknologi. Padahal, Allah sudah memberi hidayat kepada kita: "..bahwa bumi dan isinya, hanya akan dikuasai oleh orang yang memiliki keahlian untuk mengaturnya" (21:105, Tafsir Al Maroghi).

Saturday, November 22, 2014

Fitrah


Penanya:
Ada hal yang saya belum faham.. mudah2an Bapak2 berkenan menjelaskannya untuk hal yang belum saya fahami sbb : Saya sering mendengar bahwa semua manusia itu dilahirkan sesuai fitrahnya. Maksudnya fitrah yang bagaimana... dan apakah fitrah tiap-tiap manusia itu sama? mohon penjelasannya... jazakalloh

Jawaban:
"Fithroh" berarti kesucian, atau ciptaan dan kejadian.
Idul fitri, berarti dikembalikan kepad jiwa yang suci dan bersih dari dosa dan noda, setelah seseorang melaksanakan puasa ramadhan yang disertai dengan bermacam macam ibadah yang benar dan diterima oleh Allah. Dia lepas dari dosa sebagaimana anak yang baru dilahirkan. Sebagaimana bunyi hadits sahih:

 ما من مولود إلآ يولد علي الفطرة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه

Setiap anak yang dilahirkan, jiwanya diciptakan dalam kesucian untuk menerima keberadaan Allah, tetapi kemudian kedua orang tuanya - lingkungan pergaulan hidupnya yang membentuk anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi dst....
Dalam hadits sahih yg lain Rasulullah Saw bersabda:

إني خلقت عبادي حنفأ فاجتالتهم الشياطين علي دينهم

Aku, Allah menyiptakan hamba-Ku memiliki kecenderungan beriman kepada-Ku, selanjutnya, dalam proses perjalanan hidupnya, dia dibelokkan oleh setan dari dasar keimanannya.

Fithrah dalam Al Quran dan hadits islam ini, sangat berbeda dengan pikiran teori "tabularasa" yang dikemukakan oleh John Lock, jiwa yang bersih dari garis garis dan tulisan yang berarti atheis.

Ada tiga ayat yang cukup jelas, yang memberikan keyakinan ini, yaitu: 51:56, 30:30, 7:172-173, 

2:30.
Tujuan Allah menyiptakan manusia dan jin, ialah agar patuh dan tunduk kepada syariat-Nya (ibadah secara umum) 51:56.
Kekhalifahan manusia, adalah dimaksudkan untuk membangun kesejahteraan dan kedamaian di dunia ini, bukan kekacauan, penindasan dan pembunuhan di mana-mana yg terjadi di dunia fana ini.

30:30 disebut ayat fithrah, karena di dalam jiwa (qolbu, aqal, ruh dan bafsu) setiap orang, telah dipatenkan dasar keimanan adanya kebenaran agama Allah yang hak.

Ayat 7:162-173, disebut ayat " mitsaq", karena di dalam kalbu setiap orang yang hidup itu ada potensi akal sehat yang siap dan sanggup untuk menerima keberadaan Allah sebagai penguasa alam semesta ini. Semacam perjanjian primordial yang tidak boleh dilupakan atau dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan kemusyrikan.

Untuk menaggulangi kesucian fithrah diri dan anak-anak didik kita dari benturan dan gangguan yang mengotorinya, kita harus mendidiknya dengab "tarbiyah Ilahiyah", pendidikan islam secara skriptural, sesuai dengan Al Quran dan Hadits, sesuai dengan ayat: 66:6, Hai orang mukmin, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...

والله اعلم بالصواب

Monday, November 3, 2014

MENANGGAPI ISTIDLAL KELOMPOK ORANG YANG INGKAR SUNNAH/HADITS


DR. Taufiq Afandy Shidqi, Al Islam huwal Quranu Wahdah, Syekh Muhammad Abu Royah dalam Qisshotul haditsil Muhammady dan pendukungnya yang berdaliil dengan ayat ayat, 6:38,16:89, dan 15:9, sebagai hujjah untuk menolak Al Sunnah/Hadits sebagai sumber atau dasar syariat islam, adalah perlu penjelasan yang komprehensif, yaitu:

 1. Yang dimaksud dengan 6:38...

ما فرطنا في الكتاب من شيء...

adalah Lauh Mahfuzd yang berada di Arasy, sebagai pusat statistik seluruh alam semesta dengan segala macam isinya sejak diciptakan sampai terjadinya Hari Qiamat, bukan Kitab Al Quran

2. ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء...

...dan Kami turunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu, sebagai penjelasan dari segala sesuatu..."

Lafal: كل، جميع، معشر،كافة، dan semua isim maushul adalah menunjukkan arti "aam", dalam kaidah ushul fiqh disebutkan: لآ يجوز العمل بالعام قبل البحث بالتخصيص. او: ما من عام إلآ خصص

Tidak diperbolehkan menggunakan dalil yang umum, sebelum ditemukan dalil yang khusus. Atau, tidak ada dalil yang umum yang tidak ada dalil yang mentahsisnya.

Dalam arti tidak seluruh ayat Al Quran sudah cukup jelas arti dan maksudnya, ada ayat yang musytarak, mujmal, aam, mutlak, dhohir, mua' wal.

Misalnya ayat-ayat tentang shalat, zakat, haji, shiyam, muamalah, rukun iman dan rukun islam dan banyak yang lain yang tidak bisa disebut disini, detail dan uraiannya diuraikan di dalam hadits Rasulillah.

Umat islam tidak bisa melakukan salat dan haji seperti saat ini, tanpa melalui hadits:

خذوا عني مناسككم

صلوا كما رأيتموني أصلي


3. Al Quran 15

إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون


Memberi pengertian, bahwa Allah akan menjaga keberadaan dan keaslianya, seperti semula diturunkan sampai terjadinya Hari Kiamat, sebagai pedoman keberagamaan risalah yang disampaikan oleh Rasul terakhir. Dijaga dari pemalsuan, pemusnahan dengan jalan apapun, sampai dengan perubahan yang diusahakan atau direkayasa oleh orang-orang yang memusuhi islam, seperti Musailamah Al Kaddab, Salman Rusdi, pemalsuan penerbitan Al Quran palsu dari Rusia, yang terbaru adalah usaha untuk merubah ayat-ayat "qital" dalam Al Quran di Perancis, yang mempengaruhi Islam garis keras seperti terorisme dan ISIS.

Penjagaan terhadap Al Quran ini digerakkan oleh iradah dan taqdir Allah dengan menjamurnya penghafal Al Quran, diselenggarakannya MTQ baik tingkat lokal, Nasional maupun Internasional dan lahirya pesantren khusus penghafal Al Quran.

Manthuq (arti yang tersurat) dari ayat, 15:9, tidak bisa dipahami, bahwa selain Al Quran (hadits) tidak dijaga oleh Allah..

Pemahaman seperti ini, adalah rekayasa, akal-akalan dan takwil yang menyimpang dari kebenaran Ilahiyah.

Allah Al Hafizd, akan selalu menjaga agama yang disyariatkan melalui Nabi dan Rasul-Nya, terutama Muhammad SAW sebagai rasul terakhir yang dibekali dengan nur dan hidayat dalam Al Quran.

Di dalam Al Quran banyak ayat yang menjelaskan tentang hak prerogratif yang diberikan oleh Allah sebagsi rasul yang terakhir, seperti: 3:31,4:59,65,69,33:36,59:7.

إهدنا الصراط المستقيم

والله أعلم بالإصواب

Thursday, October 2, 2014

Akibat Perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Makkatul Mukarromah

Bulan sebagai waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan ibadah haji adalah 2 bulan sepuluh hari (Q.2:197). dimulai dari tanggal 1 Syawal s/d 10 Dzulhijjah. Sebagai kesepakatan tokoh mujtahid: Abu Hanifah, Muhammd ibn Idris Assyafii dan Ahmad ibn Hambal yang didasarkan pada hadits riwayat Al Bukhori dari Ibnu Umar sebagai tafsiran dari ayat: 2:197.

Yaumunnahri yang disebut juga sebagai "haji akbar" berdasarkan hadits sahih yang diriwayatkan Al Bukhori dan Abu Dawud.
Tanggal 10 Dzulhijjah disebut haji akbar atau yaumunnahri, karena pada hari ini adalah akhir dari pelaksanaan rukun haji diselesaikan, seperti melempar 7 batu di Aqobah, nahar atau penyembelihan dam atau denda karena pelanggaran haji, cukur atau potong rambut, tawaf dan sya'i sebagai tawaf ziarah atau tawaf ifadhoh. Apabila 3 rukun haji, seperti romyul jumroh aqobah, cukur atau potong sebagian rambut dan melaksanakan tawaf fardhu atau ifadhah yang disebut tawaf ziarah pada tanggal 10 Dzulhijjah berarti sudah tahallul tsani, bebas dari hal-hal yang diharamkan sebelum melakukan ihram haji (muhrim), termasuk nikah dan koitus. Apabila seorang muhrim hanya bisa melakukan 2 dari 3 rukun haji, maka dia hanya memasuki tahallul awal, yang berarti bebas melakukan segala sesuatu kecuali nikah atau koitus. 

Sebagian rukun dan sarat sahnya haji adalah wukuf di Arafah, termasuk tanah haram Makkatul Mukarromah, tanpa mengikuti wukuf di Arafah, semua amalan haji tidak dianggap sah secara hukum dan harus diulang tahun berikutnya. Wukuf di Arafah adalah merupakan inti dari rukun haji yang lain.

Wukuf Arafah tahun 1435 H ini jatuh tepat pada hari Jum'at tanggal 3/10/2014 dan Idul Adha di Makkah pada hari Sabtu.
Pebedaan hari raya Idul Adha di Indonesia dan Makkah karena perbedaan "mathla'il fajri", terbitnya matahari, kemungkinan tidak menjadi masalah, akan tetapi, jika dikaitkan dengan pelaksanaan puasa tarwiyah dan Arafah, maka hukumnya adalah berubah, karena wukuf Arafahnya orang muslim seluruh dunia terjadi pada hari jumat, maka puasa Arafah umat islam seluruh dunia harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan haji di Makkah. Pada hari raya idhul fitri dan idhul adha serta aiyamuttasyrik adalah haram hukumnya. 

والله اعلم با لصواب

Tuesday, September 2, 2014

Manusia Sebagai Titisan Allah Dalam Al Quran dan Hadits

Titisan berarti rembesan atau limpahan dan pemberian secara halus yang diterima oleh seseorang dari Allah secara yakin.

عن ابي هريرة ر.ع قال قال رسول الله ص.م.إن الله تعالي قال: من عادي لي ول سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها ولإإن سألني لأعطينه ولإإن استعاذني لإلأعيذنه رواه البخازي 

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: Sesungguhya Allah berfirman: "Barang siapa yang memusuhi kakasih-Ku, maka Aku akan memeranginya. Suatu perbuatan yang dilakukan hamba-Ku yang paling Aku senangi ialah amalan fardu yang diwajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku yang selalu melakukan amalan sunnah, maka Aku selalu menyintainya.Dan apabila Aku menyintainya, maka Aku menjadi alat pedengaran yg dipergunakan untuk mendengarnya, menjadi matanya yang dipergunakan untuk melihatnya, menjadi tangannya yang dipergunakan untuk memukulnya dan menjadi kakinya yang dipergunakan untuk berjalan. Dan apabila dia meminta kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya dan apabila dia minta perlindungan, maka Aku akan melindunginya. (متن الآربعين النوويه : الثامن والثلآثون).

Maqom seseorang yang berada dalam kondisi seperti yang terkandung dalam hadits ini, adalah benar dalam kondisi "ikhsan" seakan-akan melihat Allah dalam perjalanan ibadahnya; mahdhoh atau ghairu mahdhoh, atau makrifat billahi. Dalam istilah tasawuf disebut "fana' atau baqo'", dalam arti aku tidak melihat sesuatu selain Allah atau aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah saja yang menguasai.

Pengertian ini bukan berarti seperti manunggaling kawula gusti dalam keyakinan Kristiani atau hululnya Husen bin Mansyur Al Halaj (w.309 H) dan bukan akidah "wihdatul wujud", model pemikiran Muhyiddin Ibnul Arabi (w.638 H) yang meyakini: bahwa alam semesta pada hakekatnya adalah wujud Allah.

Memahami makna hadits qudsi diatas ialah meyakini bahwa segala sesuatu di alam semesta, dari bagian atom yang paling kecil sampai planet yang paling besar seperti arasy, seluruhnya adalah sudah didesain, dipola/tashwir dan diciptakan oleh Allah, termasuk seluruh anggota dan jaringan tubuh manusia. 

Orang- orang yang tergolong dalam kelompok ini ialah mereka yang hatinya bergetar ketika mengingat kekuasaan dan kebesaran Allah, dan bertambah iman dan keyakinannya ketika memahami tanda-tanda keagungan Allah di alam semesta melalui Al Quran.(QS.8:2-4).

Orang-orang yang meyakini, bahwa Allah adalah sebagai Tuhan yang mengatur segala macam aspek kehidupanya dan istiqomah, disiplin dan tertib dalam mengamalkan nilai-nilai keagamaannya, akan selalu mendapat dukungan dan dorongan Malaikat untuk tidak terjerumus ke dalam kesedihan dan rasa takut, dirangsang untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. (QS.41:30-31). 

Dua ayat dibawah ini akan menguatkan pemahaman tentang "titisan Tuhan" di atas:

  فلم تقتلوهم ولكن الله قتلهم وما رميت اذ رميت ولكن الله رمي.. (٨:١٧)
قاتلوهم يعذبهم الله بايديكم ويخزهم وينصركم عليهم ويشف صدور قوم موءمنين (٩:١٤)

Bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah yang membunuhnya, dan bukan kamu yang melemparkan debu kepada mereka, akan tetapi Allah yang melemparkanya...
Bunuhlah mereka, Allah menghukum mereka dengan perantaraan tangan kamu, Allah menghinakan mereka, menolong kamu untuk mengalahkan mereka dan memberikan kepuasan hati orang-orang mukmin.

Thursday, August 28, 2014

Meningkatkan Pendidikan Umat

Islam adalah nilai dan makna yang tersebar dalam kandungan ayat ayat Al Quran dan Sunah Rasul.
Muslim adalah orang yang memeluk agama islam secara fikhiyah: syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji. Sendi keislaman ini bagi mayoritas umat Islam masih bersifat ritual yang kosong dari keimanan yang bersendikan enam keimanan:

ولما يدخل الإيمان في قلوبكم...٤٩:١٤

...keimanan belum masuk ke dalam hatimu..

Kebodohan kebanyakan masyarakat awam di negeri ini dan negara berkembang lainnya adalah kesalahan kita semua: orang-orang pintar, cendekiawan dan ulama al-amilin yang tidak mengajari mereka secara ikhlas tentang agama Islam yang hak sesuai dengan aslinya, tidak mengajari mereka tentang bermasyakat dan bernegara serta berpolitik yang Islami. Jangankan orang awam, tokoh agama dan para ulama saja banyak yang tidak paham politik dan ketatanegaraan, mereka sangat cerdas dan paham tentang kehidupan material duniawi, mereka lupa bahwa kehidupan dunia ini adalah merupakan jembatan menuju kebahagiaan akhirat dengan mengendarai kubur seluas 2x0,5 m. dengan seragam kain kafan.

Allah berfirman:

يعلمون ظاهرا من الحياة الدنيا وهم عن الأخرة هم غافلون

Mereka mengerti tentang kehidupan dunia secara nyata, akan tetapi mereka lupa untuk menyiapkan kebahagiaan di akhirat.

Tidak ada jalan untuk menyelamatkan umat islam di negeri ini kecuali dengan meningkatkan pendidikan dan pengajaran Islam secara murni, tidak bersifat sektarian dan terkotak-kotak secara fanatisme, dari tingkat yang paling rendah/anak-anak s/d manula dalam seluruh aspek kehidupan. Apabila hal ini tidak bisa kita laksanakan, maka keberadaan umat yang bermuatan keawaman ini akan tetap seperti kerbau tusuk hidung, ikut dan taklid buta terhadap pimpinan/panutannya.

Allah berfirman :

واذا قيل لهم إتبعوا ما انزل الله قالوا بل نتبع ما وجدنا عليه أبآنا أولو كان الشيطان يدعوهم الي عذاب السعير٣١:٢١

Apabila diperintahkan kepada mereka untuk mengikuti Al Quran yang duturunkan oleh Allah, mereka menjawab: kami tetap mengikuti tradisi yang dilakukan oleh nenek moyang kami. Apakah kamu tetap mengikuti mereka, walaupun mereka diajak oleh setan untuk masuk ke neraka yang membara.

Tanpa ilmu Ilahiyah, yang tertuang dalam. Al Quran dan Sunah, siapapun pasti akan mengikuti hawa nafsu yang akan menjerumuskan ke jurang kesesatan. 
Baca: QS.30:29.

Tuesday, June 17, 2014

Makrifatullah

Proses peningkatan kualitas jati diri seorang muslim, adalah melalui tahapan yang harus ditempuh dari tingkat yang paling rendah s/d tingkatan yang tertinggi, yaitu: islam, iman dan ikhsan, sebagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh Jibril terhadap Muhammad SAW di hadapan para sahabat.

Materi ajar inilah yang kemudian dikenal dengan: rukun/sendi dasar islam: syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji, rukun iman yang terdiri dari: keyakinan terhadap adanya Allah, Malaikat, Kitab Samawi, Para Rasul, Qodho' dan Qodar dan Hari Qiyamat dan kelanjutanya. Dan tingkat berikutnya adalah "ikhsan", atau makrifat dan hakikat, menurut kelompok sufiyah, orang-orang syiah menyebut dengan istilah "irfan".

Dalam bahasa hadits "ikhsan" berarti beribadah-tunduk dan patuh kepada syariat agama dalam seluruh aspek kehidupan dunia-kepada Allah, seakan-akan melihat-Nya, atau meyakini bahwa Dia melihat kita. Allah SWT  bisa dilihat oleh mata kepala manusia dalam keadaan jaga atau mimpi dalam keadaan tidur, karena Allah tidak terdiri dari materi atau yang menempel pada materi, seperti warna, suara atau sesuatu yang bisa ditangkap oleh panca indera. siapapun tidak bisa melihat Zat Allah, walaupun seorang wali yang paling tingi derajatnya. Musa As ketika hadir di Turisina untuk menerima Taurat, dia mohon kepada Allah untuk menampakkan diri-Nya, agar bisa melihat-Nya dengan mata kepalanya, Allah menjawabnya:
...لن تراني...٧:١٤٣

...Engkau tidakakan bisa melihat Diriku...

Puncak tertinggi dan tujuan yang harus digapai oleh seorang mukmin yang sudah melalui perjalanan islam, iman dan taqwa yang tepat dan benar adalah makrifat atau ikhsan itu. Sebagaimana puncak tujuan yang dicapai para sufiyah.

Ada dua cara untuk mencapai "makrifat" ini, yaitu dengan cara: shuhudi huduriyah, pengenalan langsung kepada Allah, tanpa melalui proses pemikiran otak manusia, yang dikenal dengan istilah "majdub atau jadab dan fana'", makrifat tanpa melalui jalan belajar atau suluk. Tidak bisa diajarkan dan ditransfer  kepada orang lain. Kedua "makrifat khushuli", diperoleh melalui pemikiran secara mendalam, tidak langsung mengenal Allah secara khuduri, akan tetapi melalui pemahaman terhadap syariat agama, mengenal asma', sifat dan afa'al Allah yang dikenal dengan suluk. Dan jalan yang paling tepat dan dominan untuk mencapai kebenaran makrifat secara akurat ialah memahami makna ayat-ayat Al Quran dan Hadits yang berkaitan dengan kekuasaan dan kebesaran  Allah dalam penciptaan alam semesta ini, terutama memahami secara ilmiyah ayat-ayat kauniyah dalam Al Quran dan hubungannya dengan kemajuan pemikiran ilmuwan barat tentang sains dan teknologi, yang banyak mendukung kebenaran kandungan Al Quran dibanding analisis kitab-kitab tafsir klasik.

Semua orang, termasuk Nabi dan Rasul untuk mencapai tingkat makrifatullah, sebagaimana terbukti secara empirik historis dalam paparan ayat-ayat Al Quran adakah proses makrifat khushuli. Musa As pd ayat : 7:143, belum mengerti jika Allah tidak bisa dilihat oleh mata kepala Ibrahim As pada ayat 2:260, belum mengerti bagaimana cara Allah menghidupkan orang yang sudah mati, juga diajarkan kepadanya untuk mengenal Allah melalui terbit dan tenggelamnya bintang, bulan dan matahari, Nabi Muhammad Saw untuk memperoleh wahyu pertama, berupa 5 ayat dari surat Al Alaq di gua Hira, 3 tahun sebelumnya semadi dan uzlah di gua itu dan sering disambangi Israfil.

Fenomena kenabian ini,  membuktikan, bahwa makrifat yang ditempuh dan dicapai oleh para Nabi adalah melalui proses marifat khushuli, bukan melalui makrifat khudhuri. (Risalah Al Qusyairiyah : Abul Qosim, Maariful Quran, Al Ustadz Taqiyul Misbakh, Al Hikam, Ibnu Athoillah Assakandary).

Makrifat khushuli sebagaimana yang saya kemukakan diatas, adalah berdasarkan petunjuk dan hidayah Allah dalam Al Quran:

سنريهم اياتنا في الافاق وفي انفسهم حتي يتبين لهم انه الحق اول يكف بربك انه علي كل شيء شهيد .٤١:٥٣

Aku akan tunjukkan kepada mereka bermacam-macam bukti kekuasan-Ku dialam semesta dan di dalam diri mereka, sehingga tampak jelas bagi mereka, bahwasanya Allah adalah pemilik kebenaran yang mutlak. Apakah tidak cukup bagi Tuhanmu, bahwa Dia adalah melihat segala sesuatu.

Di dalam ayat yang lain Allah berfirman:

وفي انفسكم افلا تبصرون .٥١:٢١

Apakah kamu tidak meneliti secara cermat tentang struktur tubuhmu, secara fisik dan non fisik.

Hadits shahih di bawah ini akan menambah pemahaman terhadap ayat-ayat di atas:

من عرف نفسه فقد عرف ربه

Barang siapa yang mengetahui dengan cermat struktur tubuhnya secara biologis, fisiologi dan psiklogis, maka dia akan mengenal (makrifat) Tuhan sebagai Penciptanya Yang Maha Alim dan Maha Cermat.

Yang dimaksud dengan makrifat dalam rangkaian pembahasan di atas, adalah makrifat yang mendorong dan merangsang seorang mukmin yang bertaqwa untuk melasanakan seluruh nilai keislaman yang berupa akidah, akhlaq dan hukum amali tepat dan benar, sesuai dengan tuntunan dan hidayat Al Quran dan Hadits (islam skriptual).

Makrifat semacam ini adalah merupakan keniscayaan yang menjadi tujuan hidup manusia sebagai hamba Allah. Al Quran memberikan isyarat untuk mencapai tujuan ini:

انما الموءمنون الذين اذا ذكر الله وجلت قلوبهم واذا تليت عليهم ايته زادتهم ايمانا وعلي ربهم يتوكلون. ٨:٢

Sesungguhnya orang-orang mukmin yang memiliki keimanan secara sempurna, hatinya merasa takut, ketika mengingat Allah. Dan mereka akan bertambah nilai keimanannya, ketika memahami ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya. Dan mereka akan berserah diri kepada syariat Tuhannya.

ربنا زدنا علما نافعا وفهما صحيا عميقا وقلبا خاشعا وعملا مقلبولا

Dikabulkannya Do'a

Menanggapi pesan yang dikirim seorang ikhwan melalui media sosial :
@>--Malam Istimewa @>-- 

Rosul SAW Bersabda :
 "Ada 5 malam yg jika kita Berdo'a takkan ditolak Do'a kita , Malam Jum'ah , Malam Nishfu (15 Sya'ban) Malam Lailatul Qodar , Malam Idul Fitri & Malam Idul Adhha"
(*) Tahun ini Malam 15 (Nisfu) Sya'ban jatuh pd Malam Jum'ah tgl 12 Juni 2014 yg Berarti 2 Malam Kemuliaan itu Bergabung menjadi Satu
(*) Pada Malam itu Do'a kita Pasti akan di Ijabah
 Malam Penentuan Nasib (yg org bilang Malam Penggantian Buku)
Malam penuh Berkah
(*) Para Ulama ahlus Sunnah Wal Jama'ah telah memberi Bimbingan utk membaca surah Yasin 3 x utk mrk yg mampu atau membaca surah Al-ikhlas ketika teman2 yg lain sdg membaca surah Yasin
 Bacaan Pertama dg Niat Panjang Umur dlm To'at beribadah..
 Bacaan yg ke 2 niat minta diberi Rizki yg Halal , cukup & Berkah
 Bacaan ke 3 Niat minta diwafatkan dlm keimanan (Husnul Khotimah)
:) Pada Mlm itu sgl Do'a Pasti di ijabah asal berdo'anya dg Ikhlas & Yaqin , kecuali :
 "Pemabuk"
 "Org yg Durhaka kpd org tua nya"
 "Org yg memutuskan Tali Silatur Rahmi"
 Tukang Tenung / Dukun Santet
Do'a mrk takkan di ijabah kecuali Mrk Bertobat dg Tobat Nasuhah
@>-- "Rosul Bersabda "
Siapa saja yg menyampaikan Kabar kebaikan , Mk dia akan Mendapat Pahala sebanyak orang yg Melakukannya dan takkan dikurangi Pahalanya sedikit Pun
@>-- Kirim se banyak2 nya kpd Teman2 agar Malam keberkahan itu akan Menjadi Syi'ar Islam , alunan Al-Qur'an menggema dan Pahala yg kita dapat semakin Banyak
Semoga اللّهُ berkenan menuntun kita utk dapat berbuat Baik , makin Baik & terus Baik smp akhir Hayat kita...

Tanggapan :
Doa-doa akan dikabulkan Allah dengan syarat kepatuhan dan penundukan terhadap semua perintah dan larangan yang telah disyariatkan yang didasari dengan keimanan yang kokoh dan ikhlas. Tanpa melihat waktu dan tempat, terutama disaat melakukan shalat malam. Tidak harus dilakukan pada malam jumat, idul fitri dan idul adha dan nisfu syakban dan malam lailatul qodar.

Terutama doa itu akan dikabulkan oleh Allah, apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dalam keadaan krisis, seperti pada saat peperangan.
Hadits tentang nisfu syakban itu umumnya dhaif tidak bisa dipakai sebagai dalil. Di dalam Dunia Islam ada analisis amalan yg dilakukan pd.nisfu syakban,coba dibaca.
Hadits yang memastikan dikabulkanya doa seseorang, pasti hadits yang tidak benar dan sah dari Nabi SAW. Di saat perang Uhud umat islam mengalami kekalahan yg menyedihkan, karena adanya sebagian kecil sahabat yang tidak mematuhi perintah untuk bertahan dalam posisi yang telah ditentukan sebelum perang selesai. Bagaimana doa Nabi tidak mustajab, apa sebabnya ? ingat dan baca Al Quran : 2:186 yang menjelaskan keberadaan Allah yang akan mengabulkan doa seseorang.

Tentang kekalahan yang cukup menyedihkan Nabi dalam perang Uhud, baca Al Quran : 3:165.
Dikabulkan suatu permohonan doa, adalah tergantung kepada keimanan, kesalihan dan keikhlasan individu seseorang yang nyambung dengan Tuhannya. Seakan-akan kita melihat atau merasa dilihat-Nya.
Karena Allah yang penuh dengan kasih sayang yang kita yakini akan mengabulkan suatu permintaan tertentu, mungkin Dia akan memberikan seuatu yang lain yang lebih baik daripada permintaan kita menurut pandangan Allah, walaupun menurut keinginan kita kurang baik. Kita harus ridha dan tafwidh (menyerah).

Friday, June 13, 2014

Sarapan Pagi 15 Syaban 1435 H

Makin tinggi martabat seseorang dalam kehidupan material duniawi, pasti makin besar angin yang menerpa dan menggoncang perjalanan hidupnya, oleh karena itu, bangunan intelektualnya harus bertambah cerdas dan cermat, hati-hati dan teliti, sebaran emosionalnya mesti bergerak secara kontinyu dan istiqomah, dan daya spiritualnya harus ditingkatkan untuk menggerakan perjalanannya menuju keridhaan Allah.

Seluruh potensi tersebut harus disertai dengan ibadah : shalat, fardhu dan sunat secara khusyu' dan khudhu', seakan-akan melihat dan merasa dilihat oleh Penciptanya.
Berikutnya, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pekerjaan yang benar dan halal. Sebab pekerjaan yang tidak proporsional dan profesional akan menimbulkan bencana kemaksiatan bagi diri dan keluarganya.

Membagi waktu dalam "time schedul", yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari: untuk kerja, istirahat, olah raga, makan dan minum secara tertib, serta ibadah yang khusyu', tidak tegesa-gesa, karena ditunggu pekerjaan yang belum selesai.
Lakukan shalat dhuha, walaupun hanya 4 rakaat dan shalat malam ; tahajjud dan witir 11 rakaat. Usahakan agar supaya nikmatnya bermunajat dengan Allah di tengah keheningan malam, ini lebih lezat dan khidmat daripada menguasai uang ratusan atau milyaran rupiah.

والذين جاهذوا فينا لنهذينهم سبلنا وان الله لمع المحسنين.(٢٩:٦٩

Orang-orang yang berjuang dengan sungguh-sungguh menggapai-Ku, pasti Kami tunjukkan jalan kebenaran itu. Dan sesungguhnya Allah akan melindungi orang-orang yang melakukan kebaikan.

Angkatlah karir (carry) kehidupan dunia dan akhiratmu, sesuai dengan ridha Allah. (QS14:7,13:11,93:11).

Dihidangkan untuk sarapan pagi 15 Syaban 1435 H.

Wednesday, June 11, 2014

Tujuan Hidup Manusia

Setiap orang, dimanapun berada, di timur atau barat, berkulit putih, hitam, kuning atau yang berwarna campuran, beragama atau beraliran dan ideologi yang bermacam-macam yang tidak bisa dihitung jumlahnya, sudah pasti seluruhnya mendambakan kesenangan, kebahagiaan, kesejahteraan hidup dan ketenangan dalam seluruh aspek kehidupanya, baik secara material, bahkan dalam segi mental dan spiritual.

Islam sebagai syariat agama yang diwahyukan Allah untuk pertama kalinya bagi manusia pertama : Adam As. sebagai nenek moyang manusia yang ditugaskan sebagai "khalifah" sudah dibekali dengan aturan dan tuntunan agar mereka mampu dan sanggup untuk membangun kehidupan dunia ini dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan pernyataan Al Quran : "Aku tidak menciptaan jin dan manusia,kecuali agar supaya mereka tunduk dan patuh pada syariat-Ku (ibadah)."

Syariat Islam yang bersumber pada Al Quran dan Hafits Nabi, adalah meliputi : aqidah tauhid, hukum amali (fiqih) dan akhlaq atau tasawuf maknawi yang dipraktekan oleh Rasulullah Saw, para sahabat dan para salafusholihin (bukan madhab salafi).

Kehidupan manusia pada abad 21 yang dipenuhi dengan pemikiran filsafat materialisme dan hedonisme yang melanda hampir seluruh pelosok dan sudut dunia ini, jelas nampak terjadinya kehancuran, kerusakan dan kekacauan dalam seluruh segi kehidupan : sosial, politik, ekonomi, budaya, industri dll. yang berakibat tidak adanya perdamaian, ketenangan dan kebahagiaan yang menjadi harapan hidup bagi manusia, secara individual dan komunal dalam kehidupan keluarga, masyarakat, negara secara nasional atau global.

Untuk mengatasi problem kehidupan yang carut marut itu, syariat islam memiliki konsep yang paling unggul dibandingkan ajaran dan ideologi manapun yang ada di dunia saat ini dan seterusnya.

Syariat islam yang sangat sesuai dengan keberadaan manusia yang diciptakan oleh Allah secara sempurna, Al Quran : "Tuhan yang menciptakan makhluk seluruhnya secara sempurna (manusia). Dan Tuhan yang telah menentukan ukuran dan ketentuan segala sesuatu (taqdir), kemudian memberi petunjuk untuk mengatasi taqdir itu.

Untuk menciptakan kondisi yang ideal sesuai dengan idea agung yang diiradahkan Allah tersebut, harus ditempuh dan dilakukan dengan cara-cara yang cermat dan teliti melalui proses pendidikan integral, peningkatan kecerdasan intelektual, berikutnya kecerdasan emosional dan kemudian kecerdasan spiritualnya.

Kebenaran syariat islam hanya bisa dicerna dan pahami oleh orang-orang yang memiliki kecerdasan untuk membedakan hal-hal yang benar secara rasional dengan keburukan yang mengacaukan kecerdasan otaknya. Orang-orang barat, Eropa dan Amerika Utara ribuan bahkan ratusan ribu yang memeluk islam, setelah mereka mempelajari dan membandingkan agama Kristen, Yahudi, Hindu, Budha dll. dengan kepatuhan yang sempurna. Fenomena ini sesuai dengan firman Allah : "Tidak ada paksaan dalam agama, telah jelas perbedaan kebenaran (syariat Al Quran) dengan kedurhakaan (agama dan ideologi lainnya) (2:256).

Proses pendidikan secara integral itu harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai "rabbaniyin", sebagai pendidik ilmu yang paling rendah sampai yang tertinggi, kemudian ke lingkungan keluarga, agar kita menjadi selamat di dunia dan akhirat, sesuai dengan tuntutan Allah : 66:6.

Sebagai makhluk hidup yang diberi kesempurnaan jasmani dan ruhani secara sempurna oleh penciptanya, kita harus memperhatikan bekerjanya seluruh jaringan secara cermat, baik secara biologi, fisiologi dan psikologi. Seluruh organ ini akan bekerja dengan benar dan baik, sesuai dengan kehendak penciptanya, maka kita harus mengikuti proses perjalanan taqdir, sehingga kita bisa sampai pada batas akhir dari qodho' yang telah digariskan secara global 50 ribu tahun sebelum diciptakannya alam semesta ini.

Dan sekarang secara individual dan accidental terserah kita, apa yang kita inginkan (penulis bukan pengikut aliran jabariah dan qodariah, murni pengabdi Al Quran dan Sunnah).

Darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh jaringan tubuh, terutama otak dan panca indera adalah bersal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, oleh karena itu, harus berasal dari sumber yang halal, bukan yang syubhat apalagi yang haram.

Janganlah kamu makan harta secara batal (haram), dan kamu menyerahkan harta kepada hakim-hakim (pejabat dan penguasa), untuk memperoleh imbalan secara curang dari harta kekayaan rakyat (negara), dan kamu mengetahui kecurangan itu.(2:188).

Mengkonsumsi suapan yang haram itu akan menyebabkan kaburnya hati nurani yang menimbulkan kacaunya panca indera dan seluruh organ tubuh. Allah memberi peringatan melalui ayat : 83:14, "Tidak, tetapi kecurangan yang mereka lakukan itu, telah menimbulkan noda hitam dalam hatinya. 

Rasulullah Saw bersabda : Akan datang suatu masa yang akan dilalui umat manusia, orang yang sabar mempertahankan agamaya, seperti orang yang menggenggam bara api.

   يأتي علي الناس زمان الصابر فيهم علي دينه كالقابض علي الجمر. رواه الترمذي عن انس

Seorang shufi, Abu Bakar ibnu Dawud, yang berumur 100 tahun di Syria mengatakan :

إن المعدة محل الطعام فإن ملأته بطعام حلالفتجد فيك قوة العبادة. فإن ملأته بطعام شبهة فيستر طريق الحق عنك. فإن ملأتهابطعام حرام فتزيد المعصية
نفاحات الأنس من حضرات القدس : الملا نور الدين عبد الرحمن الجامي. ١:٢٩٥

Perut adalah tempatnya makanan. Apabila diisi dengan makanan yang halal, maka dia akan merangsang kekuatan ibadah. Apabila diisi dengan makanan yang syubhat, dia akan menutup jalan kebenaran dari dirimu. Dan apabila diisi dengan konsumsi yang haram, maka dia akan menambah kemaksiatan.

Rasulullah bersabda :

رب أشعث أغبر يمد يديه الي السماء فقال يا رب يا رب فأني يستجاب له الدعاء ومأكله حرام ومشربه حرام وغذي بالحرام.رواه البخاري

Banyak orang yang rambutnya tidak teratur, mukanya berdebu yang perlu disayangi, mengangkat kedua tangannya ke langit, bagaimana mungkin do'anya diterima oleh Allah, sedangkan makanannya, minumannya dan penghasilannya adalah diperoleh secara haram.

Oleh karena itu, setiap muslim harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh penghasilan yang halal, melalui pekerjaan, usaha dan jasa yang benar, jujur dan halal, berdasarkan keahlian dan profesi yang dimilikinya.

Islam tidak melarang seseorang menjadi kaya, asal benar dan sesuai hidayat Tuhan. Nabi Ibrahim kaya raya dan dermawan, Nabi Sulaiman memiliki segala macam kekayaan, termasuk ribuan kuda pacu untuk berperang, Usman ibnu Affan dan Abdurrahman ibnu Auf memiliki kekayaan dan harta yang disumbangkan untuk dakwah dan syiar islam.

Sikap seorang mukmin adalah sangat mengagumkan Allah, apabila dia menperoleh nikmat dan kekayaan, selalu bersyukur, dan apabila ditimpa musibah dan penderitaan, dia tetap sabar dan tabah.

والله اعلم بالصواب

Friday, June 6, 2014

Perbedaan Dalam Menilai Calon Pemimpin

Nabi Muhammad SAW. mengingatkan umatnya :

أالارواح جنود مجندة فما تعارف منها إءتلف فما تناكر إختلف.رواه البخاري

Keberadaan jiwa di dalam diri seseorang itu seperti tentara yang berbaris, jiwa yang saling kenal dan cocok itu akan padu dan bersatu, dan jiwa yang berbeda (tidak sepaham) pasti akan berpisah.

Oleh karena itu, dalam perjalanan persiapan pilpres mendatang, kita mesti hati-hati memberi penilaian kepada mereka, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini kecuali para Nabi yang selalu dijaga oleh wahyu sebagai orang yang maksum.

Untuk menilai kualitas dan niat seseorang yang terpendam dalam hatinya tidak ada yang mengetahuiya, kecuali Allah. Kita hanya bisa menilai secara lahir berdasarkan tingkah laku, tindakan, ucapan dan lingkungan pergaulanya (kelompok, partai atau ideologi dan alirannya). Ada kesepakatan pandangan di antara para shufiyah, yang dinyatakan dalam ucapan :

ألاسرة تدل علي ألسريرة

Gestur dan postur seseorang, menunjukkan apa yang ada di dalam hatinya.

Ali ibnu Abi Thalib, dalam Nahjul Balaghoh, mengingatkan kita melalui ucapannya yang terkenal :

أحبب حيبك هونا ما عسي أن يكون بغيضك يوما ما وأبغض بغيضك هونا ما عسي ان يكون حبيبك يوما ما.

Senangilah orang yang kamu cintai dengan hati-hati, kemungkinan dia akan menjadi orang yang kamu benci, dan bencilah orang yang kamu benci dengan hati-hati, kemungkinan dia akan menjadi orang yang kamu cintai.

 ولا يأمن مكر الله إلاٱ القوم الخاسرون. ألٱعراف:٩٩

...Tidak akan merasa aman (bebas) dari daya upaya Allah untuk merubah nasibnya, kecuali orang-orang yang merugi.

Tuesday, May 20, 2014

Allah Memperkuat Agama (Islam) Melalui Orang Yang Tegas

Saya yaqin, dengan ilmul yaqin, ainul yaqin bahwa kedua calon presiden dengan wakilnya adalah bukan merupakan pilihan terbaik dari orang-orang yang harus dipilih untuk menjadi presiden 5 tahun kedepan, saya yaqin bahwa tidak ada orang yang sempurna dan maksum dari kesalahan, kecuali orang yang selalu dibentengi oleh wahyu Allah. Nabi Muhammad bisa terjerumus kepada kesalahan ketika bertindak dan berbuat tanpa wahyu, seperti keputusannya tentang tawanan perang Badar yang harus ditebus dengan uang tebusan, yang kemudian ditegur oleh Allah melalui ayat : 8:67, dan juga teguran kepadanya tentang pengharaman sebagian isterinya, karena kecemburuan dua isteri yang lain melalui ayat : 66:1. dll. kasus.

Apalagi manusia di negeri kita yang dipenuhi kebohongan, kemunafikan dan kefasikan ini, masing-masing orang sebagai calon presiden dengan wakilnya juga calon-calon menteri sebagai pembantunya dan anggota DPR periode 5 tahun ke depan, pasti memiliki kelemahan dan kekurangan. Untuk sementara ini, sampai hari ini calon yang ada adalah merupakan orang yang terbaik dari yang terburuk.

Akan tetapi secara haqqul yakin, siapapun tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi kedepan setelah mereka terpilih.

Yang sudah pasti, negeri kita ini membutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian untuk menciptakan keadilan hukum berdasarkan perundang-undangan yang melindungi kepentingan seluruh lapisan masyarakat, bukan UU yang dibuat untuk merekayasa kepentingan sebagian mantan pejabat yang terlibat korupsi, pemimpin yang tegas dan peduli kepada kepentingan dan ekonomi rakyat dari yang rendah sampai kelas menengah.

Dalam rangka kampanye pilpres kedepan tanggal 9/7/2014 harus dihindarkan cara-cara memfitnah secara timbal balik terhadap lawan politiknya, baik secara pribadi, keturunan, keagamaan atau peristiwa yang telah berlalu yang dilakukan secara bersama, kemudian dilibatkan kepada seseorang sebagai lawan tandingnya.

Kebenaran nilai-nilai kehidupan (agama secara umum) yang didalamnya termasuk ibadah sosial, ekonomi, politik, pertahanan negara dll. adalah bisa diperkuat dan ditegakkan orang-orang yang tegas dan keras.

Pemikiran dan konsep ini adalah berdasarkan sabda Nabi :

ان الله يواايد هذا الدين بالرجل الفاجر. راه البخاري

Sesungguhnya Allah memperkuat agama ini (Islam) dengan melalui tangan orang tegas dan keras (teguh dalam menegakkan kebenaran dan keadilan).

Siapapun yang akan menjadi presiden, yang untuk sementara, keduanya saya anggap baik.

Kita harus berdoa dan memohon kepada Allah agar terjadi perubahan mental dan moral bagi seluruh bangsa ini, terutama para penguasa dan pemimpinnya.

Berbakti Kepada Orang Tua & Suami

Penanya
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهُ وَبَرَكَاتُهُ
Pak mahfudz, mau tanya.. Ǟada seorang perempuan, dia sangat taat dan patuh terhadap orang tuanya, ketika sudah menikah si perempuan ini mau diajak suaminya untuk hidup bersama membina rumah tangga, akan tetapi sama ibunya tidak diperbolehkan ikut alias disuruh tetap tinggal bersama ortunya.. Apa Ɣyang harus dilakukan si perempuan ini agar bisa terus beribadah dan bisa membina rumah tangga bersama suaminya?

Jawaban
Saran untuk ananda di Banyuwangi,
Banyak ayat Al-Quran dan hadits yang mengharuskan seorang anak patuh, tunduk, sayang dan selalu berbuat baik selama hidupnya (31:1). Tindakan ini harus dilakukan oleh seorang anak sebagai imbalan rasa syukur kepada Allah dan kepada kedua orang tuanya yang telah bersusah payah mengandung selama 9 bulan dengan menanggung segala macam penderitaan dan susah payah, betapa berat dan sakitnya mengeluarkan bayi yang beratnya 3 kg., setelah melahirkan, kedua orang tua harus bersusah payah memelihara dengan segala macam penderitaan dan biaya demi untuk masa depan anaknya. Karena perjuangan panjang itulah, maka kedua orang tua sangat mencintai dan menyayanginya sepenuh hati, sampai anak menjadi dewasa, sekolah dan bahkan sampai beranak cucu. Dengan harapan ortu ingin melihat hasil usaha mendidik anak-anaknya menjadi suatu pemandangan indah dan menyejukkan hati dan sebagai hiburan dimasa tua.

ربنا هب لنا من ازواجنا وذريتنا قرة اعين واجعلنا للمتفين اماما

Rasulullah Saw bersabda :

رغم انف شم رغم انف شم رغم انف من ادرك ابويه عند الكبر احدهما او كليهما فلم يدخل الجنة. رواه مسلم عن انس ر.ع

Rusak hidungnya, rusak hidungnya dan rusak hidungnya orang yang pernah hidup bersama kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya, dimana orang tersebut tidak bisa masuk surga.
Dalam arti seseorang akan besar kerugianya, jika tidak bisa masuk surga lantaran tidak pernah berbuat baik dan mengabdi kepada kedua orang tuanya.

Hadits ini sama maksudnya dengan hadits :

الجنة تحت اقدام الا مهات

Surga itu berada ditelapak kaki ibu.
Dalam arti, apabila seseorang ingin masuk surga, maka berbuat baiklah kepada orang tua, sebagai bagian jalan masuk surga.

Pada ayat : 17:23, Allah mengingatkan agar supaya seseorang tidak mengeluarkan kata-kata, sikap dan tindakan yang menyinggung kedua ortu.
Oleh karena itu, maka seorang anak harus berhati-hati dan berbicara dengan ortu secara halus dan sopan, terutama ketika berbicara dengan mereka tentang sesuatu yang akan memisahkan kebiasaan yang menghibur bagi dirinya.

Kadangkala, ortu kurang memahami tentang bagaimana cara-cara mendidik anak yang sebenarnya yang sesuai dengan pendidikan terpadu, yang sudah tidak sesuai dengan masa kini. Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak; lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.
Oleh karena itu, anda sendirilah yang mengerti dan memahami lingkungan dimana anak-anak anda berada, dan harus dibagaimanakan kedepanya. Coba beri informasi situasi dan kondisi dimana anak-anak, anda dan ortu berada.
Secara sosio kultural akan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosio-behaviornya anak-anak, ini adalah merupakan proses hukum alam yang sangat sesuai dengan qodho' dan qodar yang telah digariskan oleh Allah.

Monday, May 19, 2014

Memperlakukan Ari-Ari

Penanya
Assalamu alaikum. Pak Machfud mau tanya adakah tuntunan dari Rasulullah tentang bagaimana memperlakukan ari-ari bayi yang baru lahir?

Jawaban
Tidak ada hadits yang meriwayatkan tentang ari-ari bayi harus dibagaimanakan : ditanam ditanah atau dibuang ke laut atau ke sungai.

3 Hal Penyebab Kepikunan?

Penanya
Pak, saya mau tanya apa benar yang bisa menyebabkan pikun/lupa pada waktu tua ada 3 hal : 
  1. Membaca tulisan di nisan,
  2. Makan dan minum di tempat wudhu,
  3. Makan setelah berhubungan suami istri. 
Apakah ada hadist yang menjelaskan seperti itu?
Mohon penjelasannya dan terima kasih

Jawaban :
Tidak ada hadits yang melarang minum dan makan di tempat wudhu, tetapi karena wudhu adalah merupakan ibadah, maka sebaiknya makan dan minum lebih dahulu sebelumnya, agar supaya pads saat melakukan shalat tidak kehausan dan kelaparan, kerja yang paling berat adalah bikin anak walaupun ada kenikmatan tersendiri, coba bandingkan dengan pekerjaan yang lain, seperti kerja di kantor, mengangkat barang atau kerja di sawah dan pekerjaan berat yang lain, lelah, payah, penat dan kantuk akan hilang, badan akan menjadi sehat dan segar kembali, setelah mandi. Akan tetapi, setelah kerja yang satu ini, rasa capek dan penat, lapar dan haus muncul dan tidur pun menjadi berkepanjangan, jadi untuk mengembalikan energi sebaiknya makan dan munumlah apa saja yang bisa diperoleh.

Dalam kitab-kitab fiqih dilarang menulis apapun di batu nisan, semua batu nisan di Baqi' Al-Ghorqod, kuburan para isteri Nabi dan para Sahabat tidak ada tulisan yang tertulis di batu nisannya. Orang-orang perempuan yang suka ke kuburan akan dikutuk oleh Allah.

Orang yang suka membaca Al-Quran dengan disertai pemikiran dan pemahaman yang benar, kepikunan tidak akan menempel pada otaknya. Termasuk juga memahami buku-buku yang rasional, tidak suka menghayal dan melamun, atau berpikir tentang sesuatu yang tidak realistis, bukan saja menimbulkan kepikunan, akan tetapi dapat mempercepat ketuaan secara fisik dan mental.

Najisnya Air Liur Anjing

Penanya
Apa memegang anjing itu najis atau haram? Sebagian muslim di afrika utara kadang-kadang memegang anjing. Mungkin karena mazdhab mereka imam maliki. Setahu saya wadah yang kena bekas anjing menurut imam maliki tidak najis.

Jawaban
Menurut hadits shahih, anjing adalah najis, bahkan Rasulullah mengatakan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari : Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjingnya.

Anjing yang boleh dipelihara adalah anjing untuk menjaga rumah atau kebun dll. hal yang perlu dijaga, atau anjing untuk berburu binatang.
Yang najis dari anjing adalah air liur atau ludahnya. Bejana atau apapun yang terkena jilatan ludah anjing, harus di sucikan 7x, salah satu dari 7 harus dicampur dengan debu, bisa atau sah dengan sabun.

Imam Malik ibnu Anas tidak menajiskan anjing, berdasarkan bunyi ayat : 5:4.

يسالونك ما ذا احل لهم قل احل لكم الطيبات وما علمتم من الجوارح مكلبين تعلمونهن مما علمكم الله فكلوا مما امسكن عليكم واذكروا اسم الله عليه واتقوا الله ان الله سريع الحساب. ٥:٤

Mereka bertanya kepadamu tentang barang yang dihalalkan kepadanya. Jawablah : "dihalalkan kepadamu barang-barang yang baik, dan anjing yang diajarkannya untuk berburu sebagaimana diajarkan oleh Allah kepadamu. Maka makanlah apa (binatang) yang disergap oleh anjing itu untuk dirimu (tidak dimakan untuk dirinya sendiri) dan ucapkanlah basmalah ketika kamu lepaskan binatang pemburu itu. Bertaqwalah kepada Allah. Sesugguhnya Allah adalah cepat perhitunganya.

Imam Malik tidak menajiskan anjing berdasarkan hadits di atas, karena nas Al-Quran menghalalkan makan buruan anjing.
Artinya teks hadits itu diamarjuhkan (dikalahkan). Dalam kasus seperti ini, pertentangan antara dua dalil (ta'arudh al-adillah), berdasarkan analisis ilmu udhul fiqh, tidak harus dilakukan tarjih (mengunggurkan yang satu dan mengalahan yang lain), atau nasih dan mansuh (dalil yang satu menghapus dalil yang lain), apalagi mauquf (berhenti dari kedua cara diatas, karena pikiran si mujtahid sudah macet). 

Menurut analisis saya (ijtihad) : hadits tentang jilatan anjing tetap ada dan dipakai sebagaimana kandungan ayat : 5:4 juga berlaku, dengan pengertian : bahwa binatang sergapan anjing, misalnya musang adalah halal, akan tetapi "mutanajjis", barang kena najis, bisa dimakan dengan jalan dicuci lebih dahulu, seperti bejana yang kena jilatan anjing.

والله اعلم بالصواب

Hukum Memakan Tupai

Penanya
Tupai halal/haram ? mohon penjelasannya...

Jawaban
Tupai atau bajing yang suka melompat di pohon kelapa adalah halal untuk dimakan setelah disembeleh secara syar'i, berdasarkan pendapat Jumhur Fuqoha (mayoritas ahli fiqih).

Friday, May 16, 2014

Penutupan Lokalisasi Dolly

Menanggapi ramainya pemberitaan di media massa yang juga dimuat di media online Merdeka.com pada tanggal 13 Mei 2014 dengan judul :  "Wakil Wali Kota.Surabaya Tolak Rencana Risma Tutup Gang Dolly"   

Tanggapan :
Ternyata penguasa dan pimpinan negara ini pikiranya cupet lipid, bayangkan wakil walikota Surabaya yang laki-laki kok kalah dengan pikiran dan ketangguhan seorang perempuan yang bernama Risma. Wawalkot itu tidak mengerti tata cara hidup bermasyarakat dan bernegara, bagaimana seorang pemimpin harus mengatur penduduk : germo dan pelacur, tukang cuci, penjual rokok, penjual bakso, tukang becak dll. harus dibimbing dan diatur sampai mendapat pekerjaan yang layak, dagangannya laris, ini semua tidak mungkin menurut orang yang akalnya tidak waras. Apalagi akan mengerahkan pasukanya untuk menghalangi eksekusi yang dilakukan oleh Risma yang juga didukung oleh Gubernur Jatim.

Sikap dan pikiran wawali Surabaya itu tidak mencerminkan seorang pemimpin yang berpikir secara sehat, bahwa pelacuran itu sangat membahayakan terhadap kehidupan masyarakat dibandingkan keuntungan yang diperoleh lingkungan gang Dolly warisan Nyonya Londo.

Ancaman wawali yang akan menghalangi eksekusi gang Dolly itu perlu dicegah dengan cara etis dengan mengerahkan aparat negara yang terdiri dari Satpol PP, Polri, TNI AD, AL atau AU agar Surabaya bebas dari sumber penyakit dan sumber kemaksiatan. Aamiin.

وقل جاا الحق وزهق الباطل ان الباطل كان زهوقا.
والله اعلم باالصواب

Thursday, May 15, 2014

Al-Quran Sebagai Penggerak Akhlak

Al-Quran diturunkan oleh Allah melalui Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir dari Nabi dan Rasul-rasul yang pernah ditugaskan untuk membimbing umat manusia dalam kehidupan dunia ini.

Al-Quran tujuan pokoknya sebagai petunjuk, jalan hidup, sebagai way of life atau sebagai hidayat Allah yang harus dipraktekan oleh setiap orang dewasa dalam seluruh aspek kehidupanya : keagamaan, sosial, eknomi, budaya, politik, baik secara indivudial atau secara komunal, agar supaya manusia sebagai khalifah di daratan bumi ini bisa hidup dalam ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan material dan non material.

Oleh karena itu, dalam membaca Al-Quran yang paling penting adalah memahami dan mengerti arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca sehingga meresap dalam hati dan mampu menggerakan perasaan hati untuk takut kepada Allah. Dan Al-Quran sebagai penggerak akhlaq dan tingkah laku pembacanya. Sebagaimana dinyatakan oleh arti sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. "Akhlaq Nabi adalah Al-Quran".

Allah mengharuskan umat muslim untuk memahami dan memikirkan tentang makna Al-Quran :

افلا يتدبرون القران ا م علي قلوب اقفالها.( محمد:٢٤)

Apakah mereka tidak memikirkan (memahami) makna dan maksud dari ayat Al-Quran.Atau hati nuraninya tersumbat oleh tutup yang membungkamnya ?
Orang-orang yang membaca atau menghafalkan Al-Quran dan tingkah lakunya bertentangan dengan kandungan Al-Quran adalah disamakan dengan khimar (keledai), binatang yang bodoh seperti yang tersebut dalam firma-Nya : (62:5). Dan digambarkan sebagai kera yang tidak memakai aturan dalam perjalanan hidupnya (2:65).

Ayat : 2:65 yang berkaitan dengan Bani Israil (Yahudi) yang melanggar hari Sabat agar tidak mencari ikan itu sama dengan keledai yang ada pada ayat : 62:5.
Tidak ada manusia (Bani Israil) yang dirubah oleh Allah menjadi kera, kemudian mati tidak berketurunan. Ini tafsiran Al-Quran secara Israiliyat dan Nasraniyat.

Tafsir Ibnu Katsir yang dikutip dari Mujahid, mufassir Tabiin.

Apabila dilihat dari kandungan dua ayat di atas, maka banyak sekali di negeri ini pemimpin, penguasa dan pejabat yang terdiri dari keledai dan kera.

Selamatkan generasi umat muslim di negeri ini, agar tidak menjadi makhluq yang dikutuk oleh Allah.

امين يا رب العالمين

Friday, May 9, 2014

Khoirunnaas Anfa'uhum Linnaas

(خير الناس انفعهم للناس.رواه القضاعي عن جابر ابن عبد الله. (الحسن
(لا تقوم الساعة حتي يتباهي الناس في المساجد. (حديش صحيح

Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bisa memberi manfaat kepada orang lain, dengan hartanya atau keagungan dan kemampuanya.
Hari kiamat tidak akan segera terjadi, sehingga umat manusia berlomba-lomba dalam membangun masjid. 

Karena kebodohan dan kurang majunya proses belajar mengajar, maka umat islam di mana saja hidupnya terbelakang, tertindas dan terjajah. Mereka bertindak dan beramal hanya mengikuti hawa nafsunya (hak asasi manusiawinya), tanpa pertimbangan ilmu akliyah dan nakliyah, ini sudah ditunjuk oleh Allah :

(بل اتبع الذين ظلموا اهوااهم بغير علم...( الروم : ٢٩

Tetapi, orang-orang bisa terjerumus ke dalam kedzaliman, karena mengikuti hawa nafsunya... (egois dan individualis).

Thursday, May 8, 2014

Gugurnya Iman (Suatu Tanggapan)

Tanggapan yang agak terlambat atas artikel : "Gugurnya Iman" oleh KH.  Athian Ali Dai di Republika Online tanggal 2 Mei 2014.

Saya setuju dengan pandangan kualitas jati diri seseorang adalah iman dan kafir, sesuai dengan Al-Quran : 18:29.

Akan tetapi iman itu terdiri dari 60 lebih bagian-bagianya, seperti bunyi hadits :

الا يمان بضع وستون شعبة اعلا ها قوله لا اله الاالله وادناها اماطة الا ذي عن الطريق.رواه البخاري

Iman itu terdiri dari enam puluh bagian lebih, nilai yang tertinggi adalah ucapan : لا اله الا الله, (sebagai kunci dan dasar iman) dan yang paling rendah adalah membersihkan kotoran dari jalan.
Kekafiran juga memiliki kualitas dan klasifikasi yang bermacam-macam, mendatangi dukun/para normal adalah kafir (36:60), hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud, melakukan sihir, tumbal, pelaris adalah kafir (2:102), memasang jimat yang dikalungkan atau digantung adalah kafir,

ان من التولة شركا. رواه البخاري

Sebagian dari jimat adalah merupakan kemusyrikan.
Berhukum dengan hukum selain yang ditetapkan Al-Quran adalah kafir (5:44). Meyakini Isa As adalah Allah atau menganggap sebagai Trinitas adalah kafir (5:17,72).
Nilai keimanan dan kekafiran itu adalah bersifat individual, personal dan pribadi, bukan bersifat komunal atau organisasi dan bukan milik sekte-sekte dan aliran, Ahli Sunnah, Syiah, Khawarij, Muktazilah atau Ahmadiyah, LDII dll.

Jastifikasi secara serampangan seperti ini, bukan saja menimbulkan benturan, permusuhan dan bahkan peperangan antar golongan dan memecah persatuan umat islam, lebih dari itu, keputusan yang bersifat apriori ini akan menjerumuskan diri kita ke dalam kekafiran itu sendiri. Dalam hal ini hadits :

عن ابن عمر قال قال رسول الله صل.:اذا قال الرجل لاخيه: يا كافر فقذ باا بها اخدهما فان كان كما قال والا رجعت اليه.
عن ابي ذر انه سمع رسول الله يقول: من دعا رجلا بالكفر او قال يا عدو الله وليس كذلك الا حار عليه.متفق عليه.رياض الصالحين: ٥٦٥.

Apabila seseorang berkata kepada saudaranya : hai orang yang kafir, maka salah satu dari dua orang yang berdialog itu, pasti terkena efek ucapan itu, dan apabila tidak benar, maka kekafiran itu akan menimpa orang yang menuduh.

Abu Dzar mendengar Rasulullah bersabda : barangsiapa yang memanggil orang lain dengan kekufuran atau mengatakan : hai musuh Allah, sedangkan tuduhan itu tidak benar, maka tuduhan akan kembali menimpa dirinya.
Kebiasaan yang sering terjadi dalam komunitas umat muslim ini, sudah jelas dan pasti menimbulkan permusuhan, kebencian dan peperangan diantara mereka, padahal kita dianjurkan untuk bersatu dan damai oleh hidayat Allah (49:10).
Dan Allah mengingatkan kepada orang-orang yang tidak memahami suatu persoalan untuk membicarakan, menangani mengurusi sesuatu tersebut (17:36).

Pada umumnya kaum muslimin yang mendukung Ali ibn Abi Thalib dan turunannya adalah disebut "Syiah", kelompok ini terpecah menjadi puluhan, ada Syiah Zaidiyah (ortodok) kebanyakan berada di Yaman yang akidah dan fiqihnya hampir sama dengan ahli sunnah, begitu juga sikap politiknya (Abu Zahrah : Tarikhu Madahibul Fiqhiyah).

Abu Hanifah, pendiri madhab hanafiyah adalah murid dari tokoh Zaudiyah. Syiah Imamiyah 12 (herotodok), yang kebanyakan berada di Iran, Irak, Pakistan dan India adalah memiliki akidah, hukum fiqih dan akhlaq (tasawuf) secara prinsipal hampir sama dengan ahli sunnah. Perbedaan itu hanya terdapat pada hukum furu' yang tidak prinsipal.

Kedua kelompok syiah ini kitab sucinya adalah Al Quran, mungkin ada yang menyebut dengan "tadzkirah", nama lain dari Al-Quran. Mereka memiliki kitab tafsir yang bagus : Al-Mizan, Al-Thoba Thobai, UU atau qonun negeri Mesir, disamping memakai dasar madhab empat, juga memakai fiqih syiah.

Ahmadiyah Lahore meyakini Gulam Ahmad hanya sebagai pembaharu atau mujaddid, bukan sebagai Nabi. Ahmadiyah Qodian pada awalnya meyakini bahwa Ghulam Ahmad sebagai nabi yang tidak membawa syariat. Keyakinan ini berlaku pada saat awal kelahiranya di Qodian, Punjab, India. Ketika pusat dakwahnya pindah ke Eropa, Inggris, ada terjadi perubahan sikap politis, sosial ekonomi, budaya dakwah keagamaannya. Yang semula mengkafirkan kelompok di luar komunitasnya sudah hilang, awal dana pengembangan dakwahnya berasal dari judi, kasino dll. sudah tidak dilakukan lagi. Ada teman-teman yang ikut sholat berjamaah dengan komunitas Ahmadiyah, ternyata sholatnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang NU dan Muhammadiyah.

Ideologi keberagamaan suatu sekte atau aliran dalam islam, selamanya akan berubah dan berbeda karena pengaruh lingkungan sosio-kultural. Kecuali bagi mereka yang fanatik dan benar-benar paham dan mengerti tentang dasar-dasar agama yang tertuang dalam Al-Quran dan Sunnah.

Orang islam di Jawa, banyak terpengaruh oleh akidah Joyoboyo (sinkritisme). Hukum alam seperti ini berlaku di mana saja, mengikuti tradisi dan adat yang berlaku secara turun temurun, dari nenek moyang, yang seharusnya dirubah melalui kebenaran Al-Quran dan Sunnah (2:170,31:21).

Selain kedua kelompok Syiah di atas, dapat dipastikan kekafirannya, seperti Kisaniyah dan Nashiriyah yang minta bantuan Hulako Khan (Tartar) dan pasukan Kristen untuk menghancurkan Dinasti Abbasiyah secara habis-habisan, dan Syiah Alawiyah di Syria pimpinan Hafizd Assad dan anaknya yamg sekarang berkuasa untuk menghancurkan pemberontak Sunni.

Referensi: 
Abu Zahrah : Ibnu Taimiyah Hayatuhu wa Aro'uhu waa Fiqhuhu.
John l.Esposito : Dunia Islam Modern.

Umroh Tidak Menutup Kewajiban Haji

Penanya :
Pak fudz mau nanya, sekarang ini kan banyak sekali muslim yang menjalankan umroh bukan haji, padahal di dalam rukun islam yang ke 5 adalah haji (jika mampu), adanya umroh itupun karena keterbatasan pemerintah dalam memberangkatkan haji, alhasil mau berangkat haji saja harus nunggu bertahun-tahun. sehingga umrohlah jalan pintasnya. Apa umroh tersebut sudah bisa mewakili rukun iman ke 5 ? dan pada hakekatnya perbedaan haji dan umroh itu apa ? mohon pencerahannya. Terimakasih.

Jawaban :
Melaksanakan umroh saja belum mencukupi untuk menutup kewajiban haji, karena umroh hanya berisi : niat ihram umroh, sa'i dan thawaf. Sedangkan haji ada niat ihram haji, thawaf qudum, thawaf wadak dan thawaf rukun yang dilanjutkan dengan sa'i, melempar batu (jumrah) 7 x 3, bermalam di Muzdalifah, bermalam di Mina dan wuquf di Arafah, dan bayar dam atau denda untuk haji qiron dan tamattuk. 
Haji hakekatnya adalah wuquf di Arofah, sebagaimana bunyi hadits shahih : 

الحج عرفة

Kewajiban haji ditunjuk oleh sebuah ayat :

ولله علي الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا..٣:٩٧

Dan karena Allah, melaksanakan haji adalah kewajiban bagi orang yang mampu untuk melaksanakanya...

Dilihat dari rukun dan syarat-syaratnya, ibadah haji bentuknya seperti hanya berupa ibadah fisik saja, akan tetapi bagaimana mungkin orang yang pulang berhaji menjadi "mabrur", apabila dalam melaksanakan kegiatan haji yang bersifat fisik itu tidak disertai dengan kontemplasi dan hadir ke hazdirat Allah, sebagaimana bunyi hadits :

... الا حسان ( المعرفة) ان تعبد الله كانك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك.رواه البخاري ومسلم

Ihsan (makrifat) ialah menghadap (ibadah) kepada Allah seperti kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak bisa melihat (hadir dan berdialog) kepada-Nya, maka yakinilah : bahwa DIA sedang melihat dan mengetahui dirimu.

Lebih tegas dan jelas bagi orang yang sedang melaksanakan harus benar-benar memahami makna ayat berikut :

فاذا قضيتم مناسككم فاذكروا الله كذكركم ابااكم او اشذ ذكرا ومن الناس من يقولوا ربنا اتنا في الدتيا وما له في الاخرة من خلاق.البقرة:٢٠٠

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka ingatlah Allah sebagaimana mengingat bapakmu, bahkan lebih kuat untuk mengingat Allah. Dan diantara manusia, ada orang yang hanya berdoa : Ya Tuhan kami : berilah kami kebahagiaan di dunia ini ! dan baginya tidak ada bagian di akhirat.

Yang perlu dipersiapkan bagi orang yang akan melaksanakan haji ialah ilmunya untuk melaksanakan haji yang mabrur (umrah), dan menyiapkan uang yang halal, tidak sah melaksanakan haji atau umrah dengan biaya uang yang haram, dari korupsi, manipulasi atau pungli. Atau melaksanakan haji untuk meningkatkan status sosial atau simbol-simbol yang bersifat duniawi.

Saat ini sedang trendi bagi sebagian umat muslim untuk melakukan umrah, murah, cepat dan mudah, tidak berbelit-belit persiapan dan pelaksanaanya, sambil wisata untuk melihat gedung gedung pencakar langit seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Haji dan umroh cukup sekali saja, jangan berulang kali, apalagi kalau anda tidak bisa bertemu Allah di sana, memang Allah tidak tinggal di Makkah dan Madinah. Dia bisa dilihat dan diingat oleh hati setiap orang; di Gresik, Blora atau dimana saja.

Untuk menemukan sesuatu yang berharga dalam hidupnya, Rasulullah tidak berada di Masjidil Haram, akan tetapi ketika berada di gua Hira, setelah bertahun-tahun beri'tikaf di sana. Atau di gunung Turisina selama 40 hari, seperti yang pernah ditempuh oleh Musa As. Anda mau bertemu dengan siapa dalam keramaian di Masjidil Haram atau ketika berebutan tempat di Raudlah.

Dalam hadits shahih disebutkan : "Anda akan memperoleh seperti pahala haji dan umrah, apabila melakukan shalat subuh berjamaah, kemudian duduk dengan tenang untuk melakukan zikir, wirid atau membaca Al-Qur'an, setelah terbit matahari anda laksanakan shalat dzuha, kemudian keluar dari mushalla.
Pahala yang bisa diperoleh bagi orang yang melakukan ibadah seperti di atas, yaitu pencerahan nilai-nilai intelektual, emosional dan spiritual, disebabkan memikirkan dan merenungkan makna bacaan-bacaan yang anda resapi selama khudzu' dan khusyu' dalam munajat anda dengan Allah.

Itu semua lebih hebat dan dahsyat perolehannya, dibandingkan ketika anda melaksanakan haji atau umrah ke Mekah namun hanya bersenda gurau dengan jamaah yang lain sambil belanja oleh-oleh untuk kerabat di kampung halaman, dan dilanjutkan dengan arisan antar jamaah.

Wednesday, May 7, 2014

Taubatan Nasuha

Penanya :
Taubat yang seperti apa yang harus dilakukan oleh seorang muslim apabila semasa hdpnya selalu menjalankan larangan dan meninggalkan perintah Allah, agar dosa-dosa semasa hidupnya dapat diampuni oleh Allah SWT ?

Jawaban :
Taubatan nasuha, kembali dengan sungguh-sungguh ke jalan dan syariat yang telah digariskan Allah melalui Al Quran dan Hadits. Menjalankan sholat dan puasa yang benar, yang pernah ditinggalkan harus diqodho', hutang-hutang dan barang orang yang pernah digasab secara tidak sah harus diganti, zikir dan wiridan yang benar dan khusyu' menggunakan doa-doa yang asli dari Nabi (ma'tsur).

Dalam perjalanan berikutnya, meniggalkan hal-hal yang tidak berguna, apalagi yang bisa mengarah kepada kemaksiatan. Puasa senin dan kamis pada setiap minggu, tanggal 13,14,15 setiap bulan hijriah (ayyamul bizd).
Banyak sedekah kepada fakir miskin yang tepat, bukan kepada pengemis yang menjadikan mengemis sebagai pekerjaanya.

Mudah-mudahan berjalan secara istiqomah.

Puasa Tapi Tidak Sembahyang

Penanya :
Pak, kalo orang berpuasa tapi tak sembahyang, gimana tuh..

Jawaban :
Unsur-unsur (rukun) islam ada 5, yaitu : syahadatain, sholat, puasa wajib (ramadhan), zakat dan haji.
Meninggalkan salah satu dari 5 unsur tersebut tanpa ada uzur yang dibenarkan oleh syariat, bisa mengakibatkan murtad atau kafir.
Meninggalkan sholat karena malas berarti murtad, dan meninggalkanya dengan sengaja berarti kafir, karena meninggalkan unsur agama yang terpenting.

Fidyah bagi Ibu Menyusui

Menanggapi akhwat yang membahas kondisi mereka masing-masing pada saat hamil atau menyusui anak-anak kesayanganya yang bersamaan dengan datangnya bulan Ramadhan, apabila mereka tidak ikut melaksanakan puasa, karena dikhawatirkan anaknya atau dirinya secara jelas tidak kuat atau menjadi sakit, secara syar'i (hukum amali) mereka diperbolehkan untuk meninggalkan dengan ketentuan hukum sbb. :

Berdasarkan ayat :

وعلي الذين يطيقونه فدية طعام مسكين فمن تطوع فهو خير له وان تصوم خير لكم ان كنتم تعلمون.البقرة:١٨٤

...Bagi orang yang mampu melakukan puasa, tetapi dikhawatirkan menjadi sakit, seperti manula dll., mereka diharuskan membayar fidyah (1 liter beras atau gandum) bagi orang miskin. Barang siapa yang mampu memberi fidyah lebih dari itu, adalah lebih baik baginya. Dan apabila mereka suka melakukan puasa (qodho') disamping membayar fidyah, hal itu adalah lebih baik baginya (secara suka rela, tidak wajib).

Jumhur fuqoha' selain kelompok madhab Hanafi, mengharuskan mengganti puasa yang ditinggalkan karena uzur itu disamping membayar fidyah.
Kelompok madhab Hanya mewajibkan bayar fidyah tanpa mengganti puasa yang ditinggalkan (qodzo').

Apabila dicermati akhir bunyi ayat 2:184,

...فمن تطوع فهو خير له وان تصوموا خير لكم...

maka dua kalimat di atas memberi pengertian, bahwa yang lebih baik bagi mereka yang tidak ikut berpuasa karena uzur tersebut membayar lebih dari satu orang miskin dan mengganti puasa yang ditinggalkan, dan seandainya tidak lebih dan tidak mengganti puasa, apa yang dilakukan tersebut adalah cukup baik. Namun fidyah lebih dari satu orang dan melakukan puasa yang tidak diwajibkan adalah lebih baik daripada hanya satu orang dan berfidyah tanpa puasa. 
(Ini adalah sekedar pemikiran saya terhadap fahwal khitab atau mafhumnya, berdasarkan "qiyas aulawi" dari ayat tersebut dan berdasarkan analisis ilmu ushul fiqih).

Berdasar hadits yang diriwayatkan oleh Al Daroqutni dan Al Hakim dari Ibnu Abbas, dia membolehkan tidak berpuasa bagi orang tua (manula), untuk tidak berpuasa Ramadhan hanya dengan bayar fidyah tanpa mengganti puasa yang ditinggalkan. Keduanya mensahihkan hadits tersebut.
Ibnu Abbas Ra dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Al Bazzar Ra. menambahkan riwayat hadits di atas juga bagi perempuan yang hamil atau menyusui yang merasa masyaqqot, diperbolehkan meninggalkan puasa, hanya dengan bayar fidyah.
Al Daroqutni meriwayatkan hadits dengan sanad yang sahih dari Ibnu Abbas, dia mengatakan kepada budak perempuanya yang dihamilinya (ummu walad), keberadaanmu yang sedang hamil ini sama dengan keberadaan manula yang meninggalkan puasa, hanya membayar fidyah tanpa mengganti puasa.

Referensi :
الفقه الاسلامي وادلته:٢:٦٨٨
نبل الاوطار: الشوكاني .٤:٢٩٩
الفقه الا سلامي وادلته:وهبه الزحيلي
نيل الاوطار :الشوكا

والله اعلم بالصواب.

Tuesday, May 6, 2014

Nikah via Video Call

Penanya :
Bagaimana hukum pernikahan atau proses ijab qobul antar negara menggunakan kecanggihan teknologi video call pak ? 
mohon penjelasannya......

Jawaban :
Syarat sahnya nikah itu terdiri dari : wali, 2 saksi dan mahar.
Ijab dan qobul bisa dilakukan oleh wali dan calon suami sendiri secara personal atau melalui video call.
Pernikahanya sah, tanpa masalah dan tidak ada larangan secara syar'i.
Dengan dasar kaidah ushul fiqih :

الا صل في الا سياا الاباحة ما لم يدل الدليل علي تحريمه

Hukum asal dari segala sesuatu itu diperbolehkan (ibahah), selama tidak ada dalil hukum dari Al Quran dan Hadits yang melarangnya.

والله اعلم بالصواب

Monday, May 5, 2014

Menghitung Masa Haid

Penanya :
Ada lagi nih pak yang mau ana tnykan...
Tentang perhitungan antara haid dan suci
Misal : haid tgl 1, kemudiann suci tanggal 7
Kemudian tanggal  20 kok sudah keluar darah lagi, nah gimana cara mengitungnya, padahal masih 13 hari sucinya.

Apakah yang 2 harinya istihadzoh apa dihitung haidznya 15 har i dulu, baru sisanya dihitung suci
Banyak kaum hawa yang menyepelekan masalah ini pak, ana minta penjelasan yang benar

Thanks b4 pak...


Jawaban :
Perempuan yang sudah biasa menjalani haid, mesti mengerti dan harus diingat : kebiasaan berlakunya haid yang dialami setiap bulan, yang disebut dalam bahasa dengan : "muktadah mumaiyyizah", artinya : mengetahui berapa hari dia menjalani haid dan mengetahui beda antara darah haid yang merah kehitam-hitaman dengan darah yang lain, keputihan atau berupa darah yang berupa merah muda yang bukan darah haid, tetapi nerupakan darah istihadah, yang tetap berkewajiban untuk melakukan shalat, dengan cara-cara tertentu.

Suci dari haid itu tidak kurang dari 15 hari, apabila kurang dari 15 hari atau kurang dari adat atau kebiasaan haidnya, berarti merupakan darah istihadah, bukan darah haid.

  والله اعلم بالصواب

Memahami Jati Diri

Penanya :
Apa hukumnya laki-laki yang memakai aksesoris seperti cincin, gelang dan kalung ? Mohon penjelasannya.....

Jawaban :
Pertanyaan yang bagus bagi anak-anak muda dan bagi remaja yang biasa menampilkan dirinya secara trendi dan keren.

Manusia yang baik dan benar adalah mereka yang memahami jati dirinya : apakah dirinya perempuan atau laki laki. Apabila merasa dirinya sebagai seorang laki laki, maka jadilah laki laki yang gagah, tampan dalam sikap dan tindakanya, begitu juga sebaliknya, seorang perempuan harus menampakan dirinya sebagai seorang wanita yang feminin dalam tingkah laku, tindakan, ucapan, gaya dan pakaiannya.

Apabila kedua jenis makhluk yang berbeda kelamin ini merubah sikap dan sifat yang secara genuin (asli) telah ditaqdirkan oleh penciptanya kearah yang berbeda, maka secara otomatis mereka akan mendapat kutukan Allah, karena tingkah lakunya yang menyimpang.

Laki-laki yang membiasakan diri bergaya seperti perempuan, dalam berhias, berlagak dan bergaya, secara psikologis dia sudah berubah menjadi perempuan yang memiliki penis, seperti pemain ludruk atau penampilan dagelan di TV, mereka ini tidak lagi memiliki kesenangan kepada perempuan walaupun dia adalah laki laki, bahkan ada yang mengubah dirinya dengan cara operasi kelamin.
Sebaliknya, seorang perempuan yang bergaya seperti laki laki, secara psikologis dia akan memiliki karakter dan sikap seperti laki-laki, dia akan mencintai perempuan (lesbi), seperti kebanyakan yang dialami oleh kaum selebriti.

Ini adalah uraian dari hadits :

 الله المخنشين من الرجال والمترجلات من النساا.روا البخاري وابو داوود والترمدي

Allah telah mengutuk orang-orang yang bergaya, perempuan yang bergaya laki laki.

Hadits tersebut sesuai dengan larangan yang bersifat umum dari ayat :

للرجال نصيب مما اكتسبوا وللنساا نصيب مما اكتسبن..

...bagi orang laki laki suatu pekerjaan yang sesuai dengan jati dirinya sebagai laki-laki, dan bagi kaum wanita suatu pekerjaan yang sesuai dengan jati dirinya...(4:32).

Dosa besar adalah kemaksiatan atau pelanggaran syariat agama islam yang diancam dengan neraka atau laknat Allah (kutukan).

والله اعلم بالصواب