Friday, May 16, 2014

Penutupan Lokalisasi Dolly

Menanggapi ramainya pemberitaan di media massa yang juga dimuat di media online Merdeka.com pada tanggal 13 Mei 2014 dengan judul :  "Wakil Wali Kota.Surabaya Tolak Rencana Risma Tutup Gang Dolly"   

Tanggapan :
Ternyata penguasa dan pimpinan negara ini pikiranya cupet lipid, bayangkan wakil walikota Surabaya yang laki-laki kok kalah dengan pikiran dan ketangguhan seorang perempuan yang bernama Risma. Wawalkot itu tidak mengerti tata cara hidup bermasyarakat dan bernegara, bagaimana seorang pemimpin harus mengatur penduduk : germo dan pelacur, tukang cuci, penjual rokok, penjual bakso, tukang becak dll. harus dibimbing dan diatur sampai mendapat pekerjaan yang layak, dagangannya laris, ini semua tidak mungkin menurut orang yang akalnya tidak waras. Apalagi akan mengerahkan pasukanya untuk menghalangi eksekusi yang dilakukan oleh Risma yang juga didukung oleh Gubernur Jatim.

Sikap dan pikiran wawali Surabaya itu tidak mencerminkan seorang pemimpin yang berpikir secara sehat, bahwa pelacuran itu sangat membahayakan terhadap kehidupan masyarakat dibandingkan keuntungan yang diperoleh lingkungan gang Dolly warisan Nyonya Londo.

Ancaman wawali yang akan menghalangi eksekusi gang Dolly itu perlu dicegah dengan cara etis dengan mengerahkan aparat negara yang terdiri dari Satpol PP, Polri, TNI AD, AL atau AU agar Surabaya bebas dari sumber penyakit dan sumber kemaksiatan. Aamiin.

وقل جاا الحق وزهق الباطل ان الباطل كان زهوقا.
والله اعلم باالصواب

No comments:

Post a Comment