Friday, May 2, 2014

Hilangnya Iman Karena Tertimbun Gemerlapnya Kehidupan Dunia

Tidak ada tempat sekecil apapun di negeri ini yang tidak dijelajahi oleh anak cucu Iblis yang ditunjuk oleh Allah sebagai musuh bebuyutan anak cucu Adam As.

Dari tempat dan lingkungan yang paling kecil : rumah tangga, RT, RW sampai pemerintahan pusat dengan seluruh departemen dan lembaga pemerintah dan swasta, tidk ada yang lepas dari rangsangan dan pengaruh yang dihembuskan oleh kebusukan dan kejahatan setan, dengan cara yang bermacam-macam, pungli, manipulasi, suap menyuap atau riswah, gratifikasi dengan bermacam-macam modelnya. 

Seluruh tindakan yang terjadi tanpa kesadaran nalar yang sehat, di luar batas etika dan moral serta hilangnya nilai-nilai keberagaman secara individual dan komunal (partai dan golongan), sebab yang paling dominan adalah merebaknya khayalan filsafat hedonisme yang berorientasi kepada kebahagiaan materi, kemewahan yang bersifat duniawi yang profan.

Islam sebagai aturan kehidupan yang diwahyukan oleh Pemilik Alam Semesta melalui Rasul-Nya mengingatkan :

لا يغرنك تقلب الذين كفروا في البلاد*متاع قليل شم ماواهم جهنم وباس المهاد.٣:١٩٦-١٩٧

Janganlah hilir mudiknya orang-orang kafir di beberapa negeri, mempengaruhi kamu untuk melakukan kejahatan. Kenikmatan dunia adalah kecil jika dibandingkan dengan kebahagiaan akhirat. Kemudian mereka akan tinggal di neraka jahannam, sebagai hunian yang paling busuk.

Melalui wahyu yang disampaikan secara tepat dalam haditsnya, Rasulullah Saw.bersabda : 

لكل امة فتنة وفتنة امتي المال.رواه احمد في مسنده.

Bagi setiap umat, ada ujian yang tersendiri, dan ujian umatku adalah harta benda.
Semua kejahatan, penipuan, korupsi, manipulasi dan yang berbagai bentuk kemaksiatan itu terjadi dan dilakukan oleh orang-orang yang lupa dari tujuan hidup di dunia ini, yaitu : kebahagian hidup secara moral dan material dengan melakukan kepatuhan terhadap syariat Allah (51:56).

Dalam firman-Nya yang lain, Allah mengingatkan kepada anak cucu Adam untuk tidak melakukan kemaksiatan sekecil apapun yang dapat merugikan orang lain atau merusak lingkungan (2:40).

Jalan dan cara untuk mencapai ketenangan, kebahagian dan ketentraman hidup di lingkungan masyarakat dari kelas grass root s/d penguasa dan pejabat tinggi sudah ditetapkan oleh Allah melalui sabda Rasul-Nya :

قذ افلح من اسلم ورزق كفافا وقنعه بما اتاه. رواه مسلم عن عبد الله ابن عمر

Sungguh telah berbahagia orang yang telah menjadi muslim, diberi rizki secara cukup, dan merasa puas dan syukur dengan rizki yang diterimanya.
Apa yang kurang dari segi kekayaan dan materi, bagi para penguasa : legislatif, eksekutif dan yudikatif dengan gaji dan perolehan materi yang cukup melimpah, rumah mewah dan koleksi mobil dan kendaraan mewah yang berlebih-lebihan, jam tangan yang harganya milyaran rupiah, pasangan hidup yang melebihi batas-batas keabsahan dan perselingkuhan.

Mereka adalah pemimpin, penguasa, pejabat dan manusia yang kecerdasan intelektual, emosional dan spiritualnya adalah tumpul dan keras seperti baja atau batu yang masih bisa dipecah dan diubah. Mereka adalah manusia yang kehilangan iman : iman kepada Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, hilang imanya kepada Malaikat yang ada di samping kanan dan kirinya, tidak ingat dan melihat lagi bahwa di depannya ada neraka jahannam yang siap menerkamnya, lupa dan tidak ingat ayat-ayat Al Quran yang dibacanya dalam sholatnya.

Iman kepada semua itu hilang dan musnah karena tertimbun oleh keindahan dan gemerlapanya kehidupan dunia yang nampak indah, akan tetapi hakekatnya adalah bangkai dan busuk.
Hakekat dari semua itu adalah karena tercapainya sumpah serapah anak cucu Iblis untuk menjerumuskan anak Adam As. ke dalam beraneka ragamnya kejahatan dan kemaksiatan dalam kehidupanya.
Hanya orang-orang yang bersungguh-sungguh secara ikhlas dan benar yang tidak dapat diombang-ambingkan oleh setan yang bermacam-macam modelnya itu.

قال فبعزتك لاغوينهم اجمعين*الا عبادك منهم المخلصين.ص:٨٢-٨٣

Iblis berkata: "demi Keagungan-Mu Ya Tuhan, aku akan menjerumuskan manusia seluruhnya. Kecuali diantara hamba-hamba-Mu yang murni keimanannya.

Iman dan takwa itu bukan karena banyaknya hadits dan ayat-ayat yang dihapal oleh seseorang, akan tetapi berupa potensi yang mengeram dalam lubuk hati yang mendorong rasa takut kepada Allah (Ibnu Masud RA).

والله اعلم بالصواب

No comments:

Post a Comment