Thursday, May 8, 2014

Umroh Tidak Menutup Kewajiban Haji

Penanya :
Pak fudz mau nanya, sekarang ini kan banyak sekali muslim yang menjalankan umroh bukan haji, padahal di dalam rukun islam yang ke 5 adalah haji (jika mampu), adanya umroh itupun karena keterbatasan pemerintah dalam memberangkatkan haji, alhasil mau berangkat haji saja harus nunggu bertahun-tahun. sehingga umrohlah jalan pintasnya. Apa umroh tersebut sudah bisa mewakili rukun iman ke 5 ? dan pada hakekatnya perbedaan haji dan umroh itu apa ? mohon pencerahannya. Terimakasih.

Jawaban :
Melaksanakan umroh saja belum mencukupi untuk menutup kewajiban haji, karena umroh hanya berisi : niat ihram umroh, sa'i dan thawaf. Sedangkan haji ada niat ihram haji, thawaf qudum, thawaf wadak dan thawaf rukun yang dilanjutkan dengan sa'i, melempar batu (jumrah) 7 x 3, bermalam di Muzdalifah, bermalam di Mina dan wuquf di Arafah, dan bayar dam atau denda untuk haji qiron dan tamattuk. 
Haji hakekatnya adalah wuquf di Arofah, sebagaimana bunyi hadits shahih : 

الحج عرفة

Kewajiban haji ditunjuk oleh sebuah ayat :

ولله علي الناس حج البيت من استطاع اليه سبيلا..٣:٩٧

Dan karena Allah, melaksanakan haji adalah kewajiban bagi orang yang mampu untuk melaksanakanya...

Dilihat dari rukun dan syarat-syaratnya, ibadah haji bentuknya seperti hanya berupa ibadah fisik saja, akan tetapi bagaimana mungkin orang yang pulang berhaji menjadi "mabrur", apabila dalam melaksanakan kegiatan haji yang bersifat fisik itu tidak disertai dengan kontemplasi dan hadir ke hazdirat Allah, sebagaimana bunyi hadits :

... الا حسان ( المعرفة) ان تعبد الله كانك تراه فان لم تكن تراه فانه يراك.رواه البخاري ومسلم

Ihsan (makrifat) ialah menghadap (ibadah) kepada Allah seperti kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak bisa melihat (hadir dan berdialog) kepada-Nya, maka yakinilah : bahwa DIA sedang melihat dan mengetahui dirimu.

Lebih tegas dan jelas bagi orang yang sedang melaksanakan harus benar-benar memahami makna ayat berikut :

فاذا قضيتم مناسككم فاذكروا الله كذكركم ابااكم او اشذ ذكرا ومن الناس من يقولوا ربنا اتنا في الدتيا وما له في الاخرة من خلاق.البقرة:٢٠٠

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka ingatlah Allah sebagaimana mengingat bapakmu, bahkan lebih kuat untuk mengingat Allah. Dan diantara manusia, ada orang yang hanya berdoa : Ya Tuhan kami : berilah kami kebahagiaan di dunia ini ! dan baginya tidak ada bagian di akhirat.

Yang perlu dipersiapkan bagi orang yang akan melaksanakan haji ialah ilmunya untuk melaksanakan haji yang mabrur (umrah), dan menyiapkan uang yang halal, tidak sah melaksanakan haji atau umrah dengan biaya uang yang haram, dari korupsi, manipulasi atau pungli. Atau melaksanakan haji untuk meningkatkan status sosial atau simbol-simbol yang bersifat duniawi.

Saat ini sedang trendi bagi sebagian umat muslim untuk melakukan umrah, murah, cepat dan mudah, tidak berbelit-belit persiapan dan pelaksanaanya, sambil wisata untuk melihat gedung gedung pencakar langit seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Haji dan umroh cukup sekali saja, jangan berulang kali, apalagi kalau anda tidak bisa bertemu Allah di sana, memang Allah tidak tinggal di Makkah dan Madinah. Dia bisa dilihat dan diingat oleh hati setiap orang; di Gresik, Blora atau dimana saja.

Untuk menemukan sesuatu yang berharga dalam hidupnya, Rasulullah tidak berada di Masjidil Haram, akan tetapi ketika berada di gua Hira, setelah bertahun-tahun beri'tikaf di sana. Atau di gunung Turisina selama 40 hari, seperti yang pernah ditempuh oleh Musa As. Anda mau bertemu dengan siapa dalam keramaian di Masjidil Haram atau ketika berebutan tempat di Raudlah.

Dalam hadits shahih disebutkan : "Anda akan memperoleh seperti pahala haji dan umrah, apabila melakukan shalat subuh berjamaah, kemudian duduk dengan tenang untuk melakukan zikir, wirid atau membaca Al-Qur'an, setelah terbit matahari anda laksanakan shalat dzuha, kemudian keluar dari mushalla.
Pahala yang bisa diperoleh bagi orang yang melakukan ibadah seperti di atas, yaitu pencerahan nilai-nilai intelektual, emosional dan spiritual, disebabkan memikirkan dan merenungkan makna bacaan-bacaan yang anda resapi selama khudzu' dan khusyu' dalam munajat anda dengan Allah.

Itu semua lebih hebat dan dahsyat perolehannya, dibandingkan ketika anda melaksanakan haji atau umrah ke Mekah namun hanya bersenda gurau dengan jamaah yang lain sambil belanja oleh-oleh untuk kerabat di kampung halaman, dan dilanjutkan dengan arisan antar jamaah.

No comments:

Post a Comment