Thursday, May 15, 2014

Al-Quran Sebagai Penggerak Akhlak

Al-Quran diturunkan oleh Allah melalui Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir dari Nabi dan Rasul-rasul yang pernah ditugaskan untuk membimbing umat manusia dalam kehidupan dunia ini.

Al-Quran tujuan pokoknya sebagai petunjuk, jalan hidup, sebagai way of life atau sebagai hidayat Allah yang harus dipraktekan oleh setiap orang dewasa dalam seluruh aspek kehidupanya : keagamaan, sosial, eknomi, budaya, politik, baik secara indivudial atau secara komunal, agar supaya manusia sebagai khalifah di daratan bumi ini bisa hidup dalam ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan material dan non material.

Oleh karena itu, dalam membaca Al-Quran yang paling penting adalah memahami dan mengerti arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca sehingga meresap dalam hati dan mampu menggerakan perasaan hati untuk takut kepada Allah. Dan Al-Quran sebagai penggerak akhlaq dan tingkah laku pembacanya. Sebagaimana dinyatakan oleh arti sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. "Akhlaq Nabi adalah Al-Quran".

Allah mengharuskan umat muslim untuk memahami dan memikirkan tentang makna Al-Quran :

افلا يتدبرون القران ا م علي قلوب اقفالها.( محمد:٢٤)

Apakah mereka tidak memikirkan (memahami) makna dan maksud dari ayat Al-Quran.Atau hati nuraninya tersumbat oleh tutup yang membungkamnya ?
Orang-orang yang membaca atau menghafalkan Al-Quran dan tingkah lakunya bertentangan dengan kandungan Al-Quran adalah disamakan dengan khimar (keledai), binatang yang bodoh seperti yang tersebut dalam firma-Nya : (62:5). Dan digambarkan sebagai kera yang tidak memakai aturan dalam perjalanan hidupnya (2:65).

Ayat : 2:65 yang berkaitan dengan Bani Israil (Yahudi) yang melanggar hari Sabat agar tidak mencari ikan itu sama dengan keledai yang ada pada ayat : 62:5.
Tidak ada manusia (Bani Israil) yang dirubah oleh Allah menjadi kera, kemudian mati tidak berketurunan. Ini tafsiran Al-Quran secara Israiliyat dan Nasraniyat.

Tafsir Ibnu Katsir yang dikutip dari Mujahid, mufassir Tabiin.

Apabila dilihat dari kandungan dua ayat di atas, maka banyak sekali di negeri ini pemimpin, penguasa dan pejabat yang terdiri dari keledai dan kera.

Selamatkan generasi umat muslim di negeri ini, agar tidak menjadi makhluq yang dikutuk oleh Allah.

امين يا رب العالمين

No comments:

Post a Comment