Friday, June 6, 2014

Perbedaan Dalam Menilai Calon Pemimpin

Nabi Muhammad SAW. mengingatkan umatnya :

أالارواح جنود مجندة فما تعارف منها إءتلف فما تناكر إختلف.رواه البخاري

Keberadaan jiwa di dalam diri seseorang itu seperti tentara yang berbaris, jiwa yang saling kenal dan cocok itu akan padu dan bersatu, dan jiwa yang berbeda (tidak sepaham) pasti akan berpisah.

Oleh karena itu, dalam perjalanan persiapan pilpres mendatang, kita mesti hati-hati memberi penilaian kepada mereka, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini kecuali para Nabi yang selalu dijaga oleh wahyu sebagai orang yang maksum.

Untuk menilai kualitas dan niat seseorang yang terpendam dalam hatinya tidak ada yang mengetahuiya, kecuali Allah. Kita hanya bisa menilai secara lahir berdasarkan tingkah laku, tindakan, ucapan dan lingkungan pergaulanya (kelompok, partai atau ideologi dan alirannya). Ada kesepakatan pandangan di antara para shufiyah, yang dinyatakan dalam ucapan :

ألاسرة تدل علي ألسريرة

Gestur dan postur seseorang, menunjukkan apa yang ada di dalam hatinya.

Ali ibnu Abi Thalib, dalam Nahjul Balaghoh, mengingatkan kita melalui ucapannya yang terkenal :

أحبب حيبك هونا ما عسي أن يكون بغيضك يوما ما وأبغض بغيضك هونا ما عسي ان يكون حبيبك يوما ما.

Senangilah orang yang kamu cintai dengan hati-hati, kemungkinan dia akan menjadi orang yang kamu benci, dan bencilah orang yang kamu benci dengan hati-hati, kemungkinan dia akan menjadi orang yang kamu cintai.

 ولا يأمن مكر الله إلاٱ القوم الخاسرون. ألٱعراف:٩٩

...Tidak akan merasa aman (bebas) dari daya upaya Allah untuk merubah nasibnya, kecuali orang-orang yang merugi.

No comments:

Post a Comment