Monday, March 24, 2014

Memahami Wujud Allah SWT

"Ada seorang pemuda yang ingin bertanya sama Pak Haji
Pemuda : Apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Pak Haji : Insya Allah saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Pak Haji : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan :

1. Kalau memang Allah itu ada, tunjukan wujud Allah kepada saya..
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Allah tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Pak Haji menampar pipi pemuda tadi dengan keras. PLAAAKKK
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Pak Haji : Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Pak Haji : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Pak Haji : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Pak Haji : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Pak Haji : Itulah jawaban pertanyaan pertama…kita semua merasakan kewujudan Allah tanpa mampu melihat wujudnya.
Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Pak Haji : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Pak Haji : Itulah yang dinamakan takdir....
Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Pak Haji : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Pak Haji : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Sakit.
Pak Haji : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Allah menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Subhanallah...  « 


Dialog yang selama ini tersebar lewat media sosial antara Pak Haji dengan seorang pemuda diatas yang menampilkan tentang wujud Allah SWT, Setan dan takdir yang tidak pernah terjawab oleh siapapun termasuk seorang profesor, jawaban pak Haji yang ditampilkan itu malah mengaburkan persoalan yang sebenarnya mudah dipahami, seandainya seseorang mengerti hidayat Allah yang ada di dalam Al-Qur’an. Memberi pengertian tentang wujud Allah dengan cara pak Haji itu tidak diperbolehkan, baca :  "Fala tadhribu lillahil amsala, innalla ya'lamu wa'antum laa ta'lamun". Janganlah kamu sekalian membuat perumpamaan terhadap Allah SWT, sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu, sedangkan kamu tidak mengetahui (16:74).

Takdir yang berkaitan dengan pengertian "Kada dan Kadar" (alqodho'u wal qodar) adalah jelas bisa dilihat, dipahami atau diobservasi bagi orang yang berusaha untuk mengerti tentang takdir sesuatu. Seluruh isi alam semesta dengan semua yang ada didalamnya dari yang paling kecil s/d yang paling besar seperti besar dan kecepatan Bumi dan Matahari, besar Matahari 103 x bumi, Yupiter 318 x besarnya bumi dst., kecepatan Matahari 17.280.000 km dalam 24 jam, Bumi bergerak dalam orbitnya 70 km perdetik, telur ayam jika ada pembuahan pejantan akan menetas dalam waktu 21 hari, seorang perempuan yang dibuahi oleh sperma akan berproses (marhalah al taqdir) : 40 nutfah, 40 alaqoh, 40 (hari) mudhighoh, berikutnya Malaikat ditugasi untuk menentukan nasib si janin : rejekinya, ajalnya, amalnya dan bahagia atau cilaka... (HR.Albukhari dan Muslim dari Ibnu Masud). Keaadan kadar ini disebut dalam Al-Qur’an : "Innaa kulla syaiin khalaqnahu biqodar". Sesungguhnya segala sesuatu di alam semesta ini sudah Aku tentukan kadar ukuranya (54:49).
Segala sesuatu yang dikehendaki wujudnya oleh Allah SWT pasti terjadi dengan cara dan waktu yang sudah didesain 50 ribu tahun sebelum diciptakanya alam semesta ini.

Keberadaan Allah sejak azali itu sudah memiliki kesempurnaan zat, sifat dan af'al. Kada dan kadar secara global baru ditetapkan oleh Allah 50 ribu tahun sebelum diciptakanya alam semesta ini. Rasulullah saw bersabda "Innallaha qoddarona qodirol khalqi qabla an yakhluqossanawati wal ardho bikhamsina alfi sanah...". Allah telah menentukan ukuran kada dan kadar seluruh makhluk ini 50.000 tahun sebelum menciptakan bumi dan langit.
Takdir ini adalah bersifat global detail kada dan kadar adalah ditentukan by accident seperti menetasnya telur dan lahirnya janin. Sebenarnya ukuran kada dan kadar ini bisa diperhatikan, diteliti dan diprediksi sebelum melangkah kepada suatu obyek. Contohnya tentang perkawinan, kita disuruh memilih pasangan hidup kita : 4 hal.
Jelasnya diskusi tentang kada dan kadar adalah sebagai berikut. : Allah SWT adalah wujud sejak azali dengan segala macam kesempurnaanya, kada dan kadar secara garis besar bagi macam makhluk yang berbeda-2 jenisnya ditentukan 50 ribu tahun sebelum diciptakanya alam semesta sedang kada dan kadar secara individual adalah ketika sesuatu mulai berproses. Dalam istilah ilmu kalam disebut : "ta'alluq sulukhi qodim (yang berkenaan dengan Zat Allah) dan ta'alluq sulukhi hadis yang berkenaan makhluk. Ada kesalahan sebagian besar ahli tauhid dan tasawuf yang mengatakan : bahwa segala sesuatu termasuk keberadaan manusia sudah ditentukan sejak azali (ini jelas pikiran Jabariah atau diterminisme). Akibat dari pemahaman yang salah tentang kada dan kadar ini, maka umat islam tertinggal dalam seluruh aspek kehidupanya. azali itu.
Tidak ada setan yang bertarung dengan dahsatnya api neraka, tidak ada setan yang dimasukkan ke neraka. Zat dan substansi setan tidak dibuat dari api. Karakter api adalah panas, membakar, merusak dan menghancurkan apa saja yang dihadapi, termasuk manusia akan dilahap oleh pembakaran nafsu ammarah bissu'i yang disulut oleh setan yang masuk ke dalam hati manusia melalui aliran darah lewat panca indera.
An-nar adalah simbol dari keganasan tindakan kejahatan, kezaliman dan kedurhakaan  yang mengeram dalam nafsu yang berada dalam "al qolbu". Semua manusia termasuk Nabi dan Rasul di dalam kalbunaya ada setan yang nengintainya, tetapi kebanyakan para Nabi bisa menguasai setan yang ada di dalam diriya. Adam as bisa tergoda oleh Iblis, sebagai nenek moyang jin, sehingga tergoda dan terangsang oleh rayuanya. Rasulullah saw bersabda : "Fil qolbi lummatani : lummatul malaki walummatusysyaithon...". Didalam hati seseorang ada dua dorongan : dorongan malaikat dan setan. "Fil qolbi lummatani : lummatul malaki walummatussyaithon...". Didalam hati seseorang ada dua dorongan : dorongan malaikat dan setan. "Wanafsin wama sawwaha, fa'alhamaha fujuriha wataqwaha, qod aflakha man zakkaha waqod khoba man dassaha". Demi nafsu manusia beserta penyempurnaanya. Dan pelimpahan kedurhakaan dan ketakwaan ke dalamnya. Dan beruntunglah orang yang membersihkan hatinya dari penyakit mental. Dan rugilah orang yang mengotorinya dengan kedurhakaan" (91:7-10).

Setan berasal dari bahasa Arab "sathona" yang berarti jauh, dia dijauhkan dari kebenaran dan kebaikan. sikap, sifat, karakter yang buruk adalah milik setan yang diadopsi secara tidak sadar oleh manusia yang sudah lupa atau memang tidak mengerti tentang kebenaran syariat Allah. Yang dimasukan ke neraka ialah manusia dan jin yang tidak menggunakan akal sehatnya, telinganya dan matanya untuk memperhatikan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan, manusia-manusia durhaka yang melakukan kezaliman, yang kenyataanya secara birokratif mereka adalah kejam, bengis, ganas dan tidak mengetahui dimana habitatnya, singa yang masuk ke kandang kambing akan keluar setelah kenyang, bagaimana manusia dan penguasa...?. Al-Qur’an menjelaskan "Walaqod daro'na lijahannama katsiron minal jinni wal insi lahum qulubun laa yafqohuna biha waa lahum a'yunun laa yubshiruna biha waa lahum adanun laa yasma'una biha ulaika kal-an'ami bal hum adhollu ulaika humul ghafilun". Aku jadikan kebanyakan jin dan manusia sebagai umpan neraka jahannam, mereka  yang memiliki akal dan tidak dipergunakan secara nalar, memiliki mata tidak dipergunakan untuk membedakan yang benar dan yang salah dan memiliki telinga tidak dipergunakan untuk mendengar sesuatu yang boleh didengar, mereka adalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat, mereka lupa dari tujuan hidup di dunia ini (7:179)"

Allah SWT substansi dan zat-Nya adalah ada atau wujud. Dia tidak terdiri dari jisim atau benda dan materi, juga bukan berupa "aradh" sesuatu yang menempel pada benda seperti warna, bau, angin, suara dll. hal yang membutuhkan tempat dan sandaran yang bisa ditangkap oleh panca indera. Dia sudah ada sebelum adanya alam semesta ini dan sebagai penciptanya. Yang bisa dilihat atau diindera oleh panca indera adalah seluruh ciptaanya. Yang seluruhnya adalah menunjukkan penciptanya yang memiliki kesempurnaan zat, sifat dan af'al-Nya. Allah SWT  yang disebut  dengan "Al Dhohir dan Al Bathin" adalah nenampakkan diri (tajalli) dalam wujud alam semesta sebagai bukti atau ayat-2 kauniah yang menunjukkan penciptanya Yang Maha Kuasa dan Maha Alim.

Ketika Nabi Musa as meghadap kehadirat Allah dan memahami apa yang disampaikan kepadanya. Musa as memohon agar supaya Allah menampakkan diri dan bisa dilihatnya dengan mata kepalanya. Yang nampak kepada Musa adalah "tajalli sifat Al Qohhar" dengan terjadinya ledakan gunung yang sebelumnya tidak terjadi apa-apa. Al-Qur’an menyebutkan (7:143).

Ketika Ibrahim as mohon kepada Allah agar ditunjukkan bagaimana caranya menghidupkan orang yang sudah meninggal (yaumil ba'tsi), Allah menunjukkan dengan cara menampakkan sifat (tajallissifah)-Nya "Al Khayyu Al Mukhyi". Baca Al-Qur’an : 2:260 dan baca ayat-2 Al-Qur’an : 80:24-32 ,86:11-24,30:20-27 dll.

Wallahu a'lam bisshowab.

No comments:

Post a Comment