Saturday, March 29, 2014

Keberkahan

Berkah berasal dari bahasa Arab yang berarti : kebaikan, kenikmatan, kesucian, rejeki, pemberian, baik berupa material atau non material, alquran menyebutkan : (7:96)

ولو ان اهل القري امنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماا والارض ولكن كدبوا فاخذناهم بما كانوا يكسبون

Seandainya penduduk suatu lingkungan (RT, RW, Desa atau Negara) beriman - memiliki dan mengamalkan nilai-nilai keimanan yang jumlahnya ada 60 sekian - pasti Kami buka berkah - keberuntungan - dari langit dan dari bumi, akan tetapi karena mereka mendustakan (meninggalkan dan tidak mengamalkan nilai-nilai keimanan itu), maka Kami berikan hukuman (kegagalan usahanya) atas perbuatanya.

Buatlah experimen pada kehidupan yang paling kecil, seperti rumah tangga : seandainya seorang suami sebagai kepala rumah tangga, berbuat banyak kesalahan : tidak memberikan uang belanja harian, mingguan atau bulanan secara tertib, tidak berbuat adil terhadap anak-anaknya atau yang menjadi tanggung jawabnya, kurang perhatian, bimbingan dan pengawasan terhadap keluarganya, apa yang terjadi ialah tidak adanya ketenangan dan perdamaian (berkah) dalam rumah tangga.

Itulah gambaran desa, kota dan negara kita yang amburadul, karena tidak adanya amanah dan tanggung jawab, terjadinya korupsi, manipulasi, mark-up anggaran dan suap menyuap.

Gambaran lingkungan negara yang diberkahi, aman, tenteram dan damai, dan diridhai oleh Penciptanya adalah negeri Saba' pada awal perkembanganya, akan tetapi karena terjadinya korupsi dan manipulasi anggaran pembangunan oleh pejabat, maka negeri itu akhirnya hancur berantakan karena jebolnya tanggul dan menenggelamkan negeri Saba'. Baca Al-Qur'an: (34:14-15).

Apabila tidak ada pelaksanaan hukum yang tegas dan adil, pasti Indonesia akan mengikuti jejak negeri Saba'.
Apabila negeri ini sudah banyak penggunaan APBN yg bocor dan tidak segera kembali ada perubahan dan pertobatan lihat saja hasil pembangunan. Baca petunjuk pembangunan dengan segala macam akibatnya melalui hidayat Allah yang tinggal melaksanakan saja dalam Al-Qur'an : (30:41).

Dan apabila nasi pembangunan Indonesia yang hampir menjadi bubur ini dibiarkan, maka tidak ada gunanya mengadakan istighatsah, tahlilan, yasinan dan semua kyai atau ulama mengangkat tangan mohon kepada Tuhan, Nabi Muhammad saw mengatakan :

 لتاامرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر او ليوشكن الله عقابا من عنده شم تدعونه فلا يستجاب لكم. ( الحديش رواه البخاري

Rasulullah saw bersabda : Seharusnya engkau perintahkan kabaikan dengan sungguh-sungguh atau engkau larang kemungkaran dengan sungguh-sungguh, atau Allah segera melimpahkan siksa kepada kamu, kemudian kamu berdoa kepada- Nya, maka permohonanmu tidak akan dikabulkan oleh Allah.
Melalui sinyalemen sebuah hadis, Rasulullah bersabda :

سياات علي الناس زمان لا يبال المرا ما اخد منه امن الحلال امن الحرام رواه البخاري

Akan datang suatu masa, dimana seseorang tidak peduli apakah penghasilanya berasal dari usaha yg halal atau dari perolehan secara haram. Zaman yang kita masuki sekarang ini adalah zaman yang menuntut kesadaran bahwa barang-barang yang kita himpun dengan susah payah ini tidak akan kita bawa ke dalam kubur agar disidik dan diselidik oleh dua Malaikat yang sedang menuggu dengan pemukul besinya.

Kita berdoa kepada Allah agar diberi pasangan hidup yang menyenangkan dan memberi ketenangan (berkah), diberi anak yang terdidik dengan akhlaq mulia, salihah dan salih (berkah), diberi pekerjaan yang menghasilkan uang yang halal tidak syubhat (berkah), menduduki jabatan : legislatif, eksekutif dan yudikatif secara benar dan sportif, tanpa disertai suap menyuap ( berkah).
Dalam doa qunut kita selalu dingatkan untuk selalu memperoleh lindungan Allah :

اللهم اهدنا فيمن هديت وعافنا فيمن عافيت وتولنا فيمن توليت وبارك لنا فيما اعطيت وقنا شر ما قضيت فانك تقض ولايقضي عليك ولا يعز من عديت ولا يضل من هديتك

"...... dan berikanlah kepada kami berkah (kenikmatan dan ketenangan) bagi apa saja yang Engkau berikan kepada kami....".

No comments:

Post a Comment