Sunday, April 20, 2014

Tentang Ahmadiyah

Ahmadiyah lahir di India pada tahun 1889, mempertahankan kegiatan keyakinanya selama lebih 1 abad di masjid-masjid dan pusat misinya bukan saja didirikan di anak benua India, tetapi juga di banyak kota besar di dunia Barat, Afrika dan Asia.
Inti pemikiran Ahmadiyah ialah profetologi (ilmu Kenabian) yang terinspirasi dari seorang sufi yang masyhur, Muhyiddin ibnul Arabi (1240 M/638 H) yang mengemukakan tentang dalil-dalil suksesi berkesinambungan "nabi-nabi tidak bersyariat", sepeninggal Nabi Muhammad.

Dengan menyebut pendirinya berstatus sebagai juru selamat dan nabi, gerakan Ahmadiyah membangkitkan penentangan sengit dari kelompok sunni yang telah mengingkari dogma bahwa Nabi Muhammad adalah nabi terakhir (33:40).

Ketika India berada pada kekuasaan Inggris, kontroversinya masih terbatas pada perselisihan doktrinal antar individu atau antar organisasi (Ahmadiyah dan Sunni). Akan tetapi ketika markas besar Ahmadiyah pada tahun 1947 berpindah ke Pakistan yang mengklaim dirinya sebagai negara islam, isu ini menjadi masalah konstitusional yang sangat krusial. Para ulama sunni menuntut agar Ahmadiah dikeluarkan secara resmi dari umat islam, yang mencapai puncaknya pada tahun 1974.

Mirza Ghulam Ahmad, pendiri gerakan Ahmadiyah lahir pada akhir 1830 di Qodian, desa di Punjab. Klaim bahwa dirinya memiliki kedudukan spiritual khusus diumumkan pertama kali pada awal 1880. Gerakan ini berdiri pada Maret 2889, ketika nenerima sumpah setia dari pengikutnya di Ludiana, Punjab. Tahun-tahun berikutnya, dia aktif menulis, mengorganisasi dan memperluas komunitas baru, dan banyak berpolemik dengan ulama sunni, misionaris kristen dan gerakan pembaharu Hindu, Ariya Samaj. Beberapa penerbitan berkala di luncurkan di Qodian.

Ghulam Ahmad meninggal 26-5-1908, diganti oleh Nuruddin, pengikut awalnya.Nuruddin meninggal pada 1914, diganti oleh putera Ghulam Ahmad, Basyiruddin Muhammad Ahmad.

Perbedaan dalam gerakan ini mencapai puncaknya, dan Ahmadiyah terpecah menjadi 2 faksi : Qodian dan Lahori. Faksi Qodian adalah gerakan terbesar yang menguasai jaringan publikasi yang diketuai oleh Mahmud Ahmad, yang dikenal dengan khalifah Al-masih ll, setelah Ghulam Ahmad sebagai khalifah Al-masih l. Tokoh terkenal di kalangan Lahori adalah Muhammad Ali dan Khwaja Kamaluddin.

Faksi Qodiani mengklaim kenabian Gulam Ahmad, kaum muslim selain faksinya dianggap kafir. Di pihak lain, faksi Lahori berpendapat bahwa Ghulam Ahmad tidak pernah mengklaim lebih daripada seorang "Pembaharu" (mujaddid agama), mereka mengatakan bahwa : kepemimpinan umat supaya dipercayakan kepada Majlis Tertinggi Ahmadiyah dan bukan pada seorang pengganti juru selamat, dan mereka hanya mengkafirkan kaum muslim yang mengkafirkan faksinya .

Setelah terjadi perpecahan, kedua faksi tidak mengakui adanya hubungan satu sama lainya. Pada tahun 1984 Presiden Pakistan Muhammad Ziaul Haq, mengundangkan sebuah ketetapan : bahwa pribadatan Ahmadiyah sebagai perbuatan yang dapat dihukum. Setelah keluarnya peraturan ini, Mirza Thahir Ahmad pindah ke London s/d 1990 (Dunia Islam Modern, John L.Esposito,l :80-83).

Gerakan Ahmadiyah adalah terinspirasi oleh pemikiran seorang sufi besar : Muhyiddin Ibnul Araby Al-Andalusi (638H) sebagaimana saya sebutkan di muka.
Oleh karena besarnya pengaruh terhadap aliran dan gerakan Ahmadiyah, maka perlu dicermati pikiran liberalis dan kontroversialnya dengan pikiran kaum sunni, syiah dan mu'tazilah, pikiran Muhyiddin Ibnul Araby yang paling kontroversial adalah sbb. :

  1. Menganggap dirinya sebagai kewalian secara khusus, setelah Nabi Muhammad sebagai penutup pertama dan yang terakhir ialah Isa Al Masikh, berdasarkan perintah Nabi Muhammad melalui mimpi bersamaan dengan dianjurkanya untuk menyebarkan kitabnya fushushul hikam.
  2. Dianggap sebagai wali Allah secara khusus, berdasarkan mimpi. langsung dari Allah yang ditulis dalam kertas putih yang ditanda tangani langsung oleh Allah, maka dia menyebut dirinya sebagai Syekh Al-Akbar.
  3. Kepercayaan "wihdatul wujud", bahwa hakekat dari keberadaan segala sesuatu di alam semesta ini adalah satu, walaupun kenyataannya bermacam-macam : manusia, jin, setan, malaikat, binatang, tumbuh-tumbuhan, tingkah laku, sikap dan keyakinan, kekafiran, fasik, islam dll. adalah merupakan wujud dan diri Allah, tidak ada pemisahan.
  4. Seluruh makhluk adalah kadim (qodim) bersama dengan kekadiman Allah, karena mereka sudah ada dalam idea Allah Yang Qodim.
  5. Mengelabuhi dan merangsang umat muslim dengan pernyataanya, bahwa Nabi Muhammad adalah akal pertama, dia sudah ada sebelum segala sesuatu diciptakan.Terutama banyak ahli itasawuf yang terpikat madhab pemikiranya. Ada hadits yang dipalsukan sebagai hadits qudsi (dari Allah) :  لولاك ما خلقت الافلاك Seandainya Aku tidak menyiptakan kamu, maka Aku tidak menciptakan semua planet. 
  6. Keyakinan dan madhab pemikiran Ibnul Araby tentang "nur Muhammad" adalah keyakinan orang awam yang tercantum dalam kitab "barzanji", dibaiyah.
  7. Ibnul Araby menghalalkan perzinaan (Syekh Izzuddin Ibnu Abdissalam).
  8. Ibnu Taimiyah (661-728 H) menyimpulkan pemikiran Ibnul Araby menjadi 3 hal :

  • Wujud Allah adakah wujud alam semesta "وحدة الوجود" tidak ada yang menciptakan alam kecuali alam sendiri (sama-sama kadimnya dengan Allah).
  • Ibnul Araby menganggap dirinya lebih mengetahui Allah daripada para Rasul, dia langsung menerima dari Allah, para Rasul menerima melalui Malaikat.
  • Tentang akhirat tidak perlu ditakutkan, karena orang-orang yang masuk neraka, akan merasa nikmat, karena menjadi kebiasaan yang terus menerus. (الشيخ محمد ابو زهرة: ابن تيمية حياته ارااه وفقهه)


Ikhtisar : 
Tentang dogma Ahmadiyah "Nabi tanpa syariat" yang kontroversial dengan pikiran orang-orang sunni, saya pikir tidak terlalu prinsip, kemungkinan mereka beranggapan dari memahami arti hadis :

"العلماا ورشة الا نبياا" 

Para ulama adalah pewaris Nabi-Nabi.
Akan tetapi yang perlu diperhatikan dan diteliti yang sangat berbahaya adalah liberalisasi pemikiran dan keyakinanya yang merusak prinsip-prinsip islam tentang akidah : Allah, Rasul-Rasul, dan akhirat tanpa ada perantara Malaikat yang ditugaskan untuk mengatur kehidupan alam semesta ini, syariah hukum : halal dan haram.Sebagaimana madhab pemikiran Ibnul Araby yang diadopsi oleh Ahmadiyah. Oleh karena itu, dana pengembangan Ahmadiyah di seluruh dunia dibiayai dari hasil usaha mereka melalui kasino, bar, hotel, pacuan kuda dan usaha-usaha lain yang tidak halal menurut jumhur muslimin, termasuk untuk membiayai "Agha Khan Award" di Indonesia atau negara-negara lain.

Pikiran dan madhab Muhyiddin Ibnul Araby ini sudah ditelan oleh kelompok liberalis muslim di Indonesia : JIL, Wahid Institut, kelompok pengajian tasawuf di Ciganjur Jkt.Atau mereka yang menamakan dirinya sebagai modernis, liberalis dan reformis, yang lepas dari landasan yang sangat prinsipal dari Al-Quran dan Hadits.

Allah mengingatkan kepada orang-orang yang sangat mencintai-Nya melalui hidayat alquran : 33:36.

الهم يا ربنا لا تزغ قلوبنا بعد اذ هذيتنا وهب لنا من لدنك رحمة انك انت الوهاب.

No comments:

Post a Comment