Monday, April 21, 2014

Memahami Persoalan Melalui Analisis Ilmiah Ilahiah

Mempelajari ilmu Ilahiah dan ilmu-ilmu yang lain, termasuk ilmunya setan, semua buku-buku termasuk ilmunya dukun dan tukang sihir harus dibaca, kitab-kitab dan sejarah wali-wali seperti manaqib (sejarah kehidupan seseorang) juga harus dibaca dengan teliti agar kita mengetahui mana yang benar dan yg salah.

Buku-buku dan kitab-kitab ditulis berdasarkan kemampuan dan alam pikiran (mind set) penulisnya, pintar, cerdas, cermat, kritis dan analisis atau tidak. Ukuran kebenaran mutlak ada pada keunggulan Allah, Al-Alim, Al-Khabir, Al-Mukhith... yang sudah dituangkan, ditulis dan diturunkan melalui Al-Qur'an dan dijelaskan oleh hadits Rasul.
Semua masalah bisa terjawab, apabila seseorang mampu memahami suatu persoalan yang tersebar jawabanya dalam beberapa ayat yang tertulis dalam beberapa surat.
Salah satu contoh adalah "iblis" dalam Al-Qur'an : 2:34, menurut ahli tafsir/kitab-kitab tafsir, adalah Malaikat yang durhaka. Penjelasan Allah melalui ayat : 18:50, iblis adalah marga jin :

واذ قلنا الملااكةاسجدوا لادم فسجدوا الا ابليس كان من الجن..   

Kalau anda memahami Al-Qur'an, hadits dan doa-doa yang anda baca ketika hendak atau selesai tidur, pasti akan paham, orang-orang yang sudah meninggal itu tidak bisa berbuat apa-apa termasuk mendengar suara orang yang ada di atasnya.

اللهم باسمك احيا واموت 
الحمد لله الذي احيانا بعد ما اماتنا واايه النشور

Yaa Allah, dengan menyebut Diri-Mu, aku hidup dan aku mati (tidur disamakan dengan mati, karena sama-sama panca inderanya tidak bekerja)

Segala puji bagi Allah, Yang menghidupkan kami setelah mematikan kami (orang mati semua sarafnya sudah tidak bisa bergerak dan bekerja : jantungnya, otaknya dan panca inderanya)

Secara tekstual Allah memberi petunjuk melalui hidayat-Nya : 

فانك لا تسمع الموت ولا تسمع الصم الدعاا اذا ولوا مدبرين. الروم:٥٢

Sesungguhnya kamu hai Muhammad tidak bisa memperdengarkan suaramu kepada orang-orang yang sudah mati. Dan kamu tidak bisa memanggil (melalui suaramu) orang-orang yang lari menjauh dari dirimu.

فانك لا لا تسمع من في القبور.الفاطر:٢٢

Sesungguhnya kamu hai Muhammad tidak bisa memperdengarkan suaramu kepada orang-orang yang ada di dalam kubur.

اذا مات ابن ادم انقطع عمله الا من شلاش صدقة جاريةاو علم ينتفع به او ولد صالح يدعو له. الحديش رواه البخاري ومسلم وابو داوود والترمدي والنساا.

Ketika anak cucu Adam meninggal dunia, amal perbuatanya telah berhenti (karena semua sarafnya sudah tidak bisa bergerak dan tidak bisa berbuat apa-apa) kecuali dalam tiga hal : sedekah jariah, ilmu yang diajarkan kepada orang lain pada saat hidupnya, dan anak-anak yang salih dan salihah yang mendoakan kepada orang tuanya.
Apabila ada hadits yang menceritakan bahwa orang mati bisa mendengar suara orang hidup, mungkin hadits itu sahih sanadnya, akan tetapi hadits marjukh atau dikalahkan oleh hadits-hadits yang lebih sahih dan dikalahkan oleh Al-Qur'an.

Ucapan :
السلام عليكم دار قوم موامنين وانا ان شالله بكم لاحقون..

Ini adalah mendoakan kepada orang-orang yang ada di kuburan.

Orang yang sudah meninggal tidak bisa mendengar suara yang datang mengunjungi untuk mendoakanya, termasuk Nabi Muhammad dan wali-wali.
Menurut keyakinan beberapa ulama : apabila kamu mengucapkan salam di depan kubur Nabi, nyawanya di kembalikan, ini adalah pikiran orang-orang yang sesat dari hidayat Allah, Al-Qur'an :

قالوا ربنا امتنا اشنتين واحييتنا اشنتين فاترفنا بذنوبنا فهل الي خروج من سبيل.غافر:١١

Mereka (orang-orang yang masuk neraka) berkata : yaa Tuhan kami ! Engkau matikan aku dua kali (mati dalam kandungan sebelum diberi nyawa dan mati setelah hidup di dunia), dan Engkau hidupkan kami dua kali (hidup di dunia dan hidup setelah hari kebangkitan). Dan kami sekarang nengakui dosa-dosa yang telah kami lakukan di dunia, maka apakah ada jalan untuk lepas dari siksaan ini ?

Ini sekedar contoh untuk memahami suatu persoalan melalui analisis ilmiah Ilahiah.

والله اعلم باالصواب

No comments:

Post a Comment